Pages

Rabu, 02 Oktober 2013

Ciri-ciri Unsur Organisasi dari beberapa Tokoh

TEORI, CIRI-CIRI & UNSUR ORGANISASI

Teori Organisasi merupakan teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi. Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut. Selain itu, juga dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang di dalamya maupun lingkungan kerja organisasi tersebut. Teori organisasi pertama kali muncul pada abad ke-19 karena pengaruh revolusi inggris. Secara umum, teori organisasi merupakan rangkuman, konsep, ikhtisar, tinjauan, dan pendapat yang berkaitan dengan metode pemecahan masalah organisasi agar mampu mencapai tujuan nya secara efektif dan efisien. Berdasarkan perkembangan yang dialaminya, teori organisasi selalu mengalami evolusi dari masa ke masa. Secara garis besar, evolusi teori organisasi bisa dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik, dan teori organisasi modern.
1.       Teori Klasik
Disebut teori tradisional atau seringkali dikenal dengan teori mesin. Teori ini berkembang pada tahun 1800-an. Awalnya teori klasik menggambarkan sebuah organisasi yang didasarkan pada birokrasi, contohnya kerajaan Mesir, China, dan romawi. Digambarkan dalam teori klasik organisasi itu sangat tersentralisasi dalam tugas-tugasnya terspesialisasi. Teori Klasik berkembang ke dalam 3 aliran, yaitu Teori Birokrasi, Administrasi, Manajemen Ilmiah. Teori klasik mendefinisikan organisasi itu sebagai struktur hubungan kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor lainnya yang terjadi bila orang bekerja sama.
2.       Teori NeoKlasik/Hubungan Manusiawi
Mendofinisikan suatu organisasi sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama. Toei Neo Klasik bukan merupakan teori baru seperti halnya teori klasik. Terori Neo Klasik muncul dan mengusulkan perubahanperubahan dalam teori klasik. Ada beberapa tokoh da;am teori Neo Klasik :
·         Hugo Munsterberg (pencetus psikologi industri) dan Elton Mayo
Ada beberapa Hawthrone. Dilakukan dari tahun 1924-1932. Percobaan ini merupakan kristalisasi dari teori Neo Klasik. Tokoh yang paling gencar dan berpengaruh adalah Elton Mayo. Dia yang memperkenalkan secara efektif. Pemikirannya adalah pentingnya fakor manusia pada sebuah organisasi. Elton Mayo menjadi terkenal karena percobaan Hawthrone.
3.       Tori Modern
Srting disebut dengan toei Analisa Sistem. Salah satu tokohnya Daniel Katz. Teori Modern dikembangkan tahun 1950. Teori Modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil. Tetapi organisasi itu adalah suatu sistem terbuka yang bila ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya maka harus menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan lingkuangan yang berubah.

Ciri-ciri dan Unsur-unsur Organisasi
Ciri-ciri Organisasi
Adapun ciri-ciri Organisasi yaitu :
Lembaga social yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan.
Dikembangkan untuk mencapai tujuan
Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun
Instrumen social yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.
Unsur-unsur Organisasi
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut :
Personil atau anggota yang menggabungkan diri kedalam ikatan formal.
Visi, yaitu pandangan atau citra para anggota mengenai keadaan organisasinya di masa depan dan tujuan, yaiut apa yang mau dicapainya yang sesuai dengan visinya tadi.
Misi organisasi, atau tugas besar yang harus diemban oleh organisasi dan tugas atau fungsi yang dibagikan kepada anggota untuk dilaksanakan.
Wewenang, yang merupakan legitimasi hak bertindak tiap orang dalam melaksanakan tugas.
Struktur, yang menunjukkan kedudukan tiap orang didalam kelompoknya.
Hubungan-hubungan, yang menjadi dasar kerjasama antar anggota.
Formalitas, yaitu aturan tretulis yang mengatur semua unsur agar menjadi resmi, sehingga organisasi menjadi formal.
Sumber energi, yang mendukung gerak kelompok atau organisasi, sehingga organisasi selalu dinamis. Tak ada organisasi yang statis, kecualki bagan strukturnya yang ditempel didinding kantor.
Proses kegiatan organisasi yang dilakukan oleh semua orang untuk mencapai tujuan (administrasi). Di dalam administrasi inilah adanya proses khusus yang disebut manajemen.
Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.
Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.
Ada tujuan tertentu
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi secara baik akan mendapat keuntungan antara lain sebagai berikut :
- Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif
Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah :
- Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
- Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
- Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
- Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.

Ciri-ciri, Unsur dan Teori Organisasi

Teori Organisasi Pengertian teori Teori merupakan suatu konsep dasar yang menjelaskan hubungan sistematis suatu fenomena dengan cara merinci suatu hubungan dan sebab – akibat yang terjadi. Di kehidupan sehari-hari istilah teori sering dihubungkan dengan praktek, teori kadang-kadang tidak mudah dipahami karena sifatnya cenderung abstrak. Memahami pemikiran secara abstrak barangkali bukan tugas yang mudah. Namun, sesuatu yang sulit bukan berarti tidak berguna. Seorang ahli mengatakan, tidak ada yang lebih praktis daripada teori yang bermanfaat, artinya, dengan menguasai suatu teori secara baik seseorang akan lebih mudah menangani hal-hal praktis yang berkaitan dengan ilmu dilapangan. Dibelakang setiap teori terdapat asumsi-asumsi yang membentuk sudut pandang suatu teori biasanya asumsi tersebut berpola objektif dan subjektif. Pengertian Organisasi Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal maupun tidak formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Karateristik utama organisasi dapat diringkas sebagai 3P yaitu : 1.Purpose ( Tujuan ) 2.People (Anggota ) 3.Plan ( Rencana ) Sesuatu tidak disebut organisasi bila tidak memiliki tujuan, anggota, dan rencana Perbedaan dalam mendefinisikan organisasi sangat bergantung pada sudut pandang jika kita melihat organisasi sebagi sistem sosial, maka kita akan mendefinisikannya terkait dengan sesuatu yang lebih besar, yaitu masyarakat. Berikut adalah teori-teori organisasi yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu : Perspektif Klasik Teori-teori organisasi klasik adalah teori yang berkembang di akhir abad ke- 18, yang pada peroide yang sering disebut Revolusi Industri. Berdasarkan pengamatan yang ada, perkembangan teori organisasi tidak lepas dari faktor lingkungan., yang meliputi aspek teknologi, sistem politik, sistem sosial, sistem budaya,dan demografi (persebaran penduduk). Terutama yang paling mendasar di sini adalah teknologi. Ini dapat dibuktikan dari proses lahirnya perspektif klasik. Perspektif ini berkembang pada periode perubahan teknologi di masa Revolusi Industri, yaitu di mulai di Inggris pada abad ke- 18.pda masa ini lah apa yang disebut ”organisasi” dalam pengertian modern muali berkembang. Revolusi Industri sendiri dapat diartikan sebagai titik pertama dalam sejarah dimana manusia mulai mengenal mesin, dlam pengertian mesin produksi yang melakukan yang mampu melakukan pekerjaan repetitif secara otomtis. Menurut Hatch, pada periode klasik terdapat dua kelompok besar ahli pemikir organisai. Pertama, pemikir-pemikir aliran sosiologis yang mencoba mndeskripsikan dan menganalisis struktur organisasi dan peran-peran didalamnya. Dan yang kedua, pemikir-pemikir aliran administrasi dan manajemen yang lebih menitikberatkan pada masalah-masalah praktis yang dihadapidalam mengelola organisasi. Berikut ini adalah kontribusi dari masing-masing tokoh tersebut. Max Weber, Ahli Sosiologi, Jerman, untuk pertama klainya ia mengkaji organisai pemerintahan secara mendalam. Weber mendasarkan pemikiran birokrasinya pada konspe otoritas formal yang impersonal, objektif, dan rasional. Birokrasi semacam ini dijalankan dengan aturan-aturan dan prosedur bki, melalui bentuk-bentuk kontrol legalistik. Pengaruhnya terhadap teori terutama adalah pada aspek organisai publik, yang oleh tokoh-tokoh sebelumnya tidak dikemas dalam pemikiran tersendiri. Frederick W. Taylor, Ahli Mnajemen, AS, gagasan terpenting dari taylor adalah penerapan prinsip-prinsip ”ilmiah” dlam melakukan pekerjaan dan mengontrol pekerja. Taylor menggunakan metode induktif, yaitu menciptakan suatu prinsip umum dari pengamatan terhadap kasus-kasus khusus. Pemikiran ini terutama dituangkannya dalam principe of scientific management. Perspektif Modern Perspektif Klasik, sebagaimana dapat kita cermati dari tokoh-tokohnya, terbagi menjadi dua pemikiran besar, yaitu pemikiran yang menekankan pencapaian efisiensi dan efektivitas organisasi dan liran yang menekankan kebutuhan sosial dan psikologis manusia. Teori organisasi disini berhadapan dengan suatu masalaha klasik, bahwa organisasi modern dapat menolong manusia utnuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan secar efisien dan efektif, tetapi pada suatu ketika dapat ”memperbudak” manusia yang menciptakannya. Melalu pesrpektif modern, fokus perdebatan berpindah dari aspek internal (efisiensi versus humanisme) pada aspek eksternal (hubungan organisasi dan lingkungan). Organisasi tidak lagi dilihat sebagai unti yang berdiri sendiri, melainkan terkait dengan apa yang disebut lngkungan. Jadi, di satu sisi, teori-teori organisasi perspektif modern adalah kelanjutan dari pemikiran-pemikiran era klasik. Namun dilihat dari sisi yang lain, mereka berbeda. Inspirasi utama mereka adalah keteraturan dan cara kerja alam (nature), khususnya aspek biologis. Sementara itu, pemikir-pemikir klasik umum terinspirasi oleh aspek fisika. Dari sisi ilmu fisika, pemikiran Newton melihat bahwa alam semesta dapat diasumsikan sebuah mesin, seperti jam raksasa, yang bekerja melalui prinsip-prinsip keteraturan tertentu sehingga tidak terjadi kekacauan atau tabrakan satu sama lain. Gagasan keteraturan ini dikembangkan oleh pemikir-pemikir klsik dengan metafora organisasi sebagai ”mesin” yang harus bekerja secara efektif dan efisien. Sebaliknya, para pemikir di era modern mengamati keteraturan lain yang dianggap lebih dinamis, yaitu keteraturan makhluk hidup atau dunia hayati. Mereka menamakannya teori keteraturan organik. Ludwig von Bertalanffy, seorang ahli biofisologi Jerman, mengambil konsep ”organisme” yang dikembangkan ahli-ahli biologi untuk diterapkan pada semua jenis ”sistem” secara umum. Inilah petak dasar dari pemikirn perspektif modern. Di sisi lain, hingg pasa taraf tertentu, basis pemikiran modernis ternyata cenderung menghasilkan pa yang disebut ”rekayasa sosial” (social engineering). Terutama di negara-negara berkembang, dimana para ahli atau negarawan acap kali merombak ”sistem” yang sudah ada, dengan asumsi unsur-unsur pembentuknya tidak terkait dalam suatu interrelasi yang ideal, dan menciptakan ”sistem” baru yang lebih unggul. Perspektif Post-Modern Kecenderungan pemikir-pemikir post-modern adalah membalikkan asumsi-asumsi dasar dari pemikir-pemikir sebelumnya. Hal yang paling mendasar dalah ”keteraturan”. Baik pendekatan klasik maupun modern mendasarkan gagasan-gagasannya pada konsep keteraturan. Bedanya pemikir klasik mengambl gagasan keteraturan dari mekanisme alam semesta (fisika), sementara pemikir modern dari keteraturan organik makhluk hidup (biologi). Namun, inilah yang berbeda, perspektif post-modern mereka sengaja mengabaikn konsep keteraturan itu, termasuk dalam teori organisasi. Tujuannya adalah memperlihatkan realitas yang lebih kompleks, dimana kebenaran yang satu bersanding dengan kebenran yang lain meskipun keduanya tidak sama. Pokok-pokok pemikiran dibawah ini adalah ”asumsi-asumi” yang mendasari pemikiran para ahli organisasi dan administrasi sejak jaman klasik sampai modern. Asumsi-asumsi inilah yang akan dibongkar oeh pemikir dri post-modern. a.Kemajuan atau pertumbuhan adalah sesuatu yang tanpa batas. Baik pendekatan klaik maupun modern pada dasarnya tidak mengasumsikan adanya batas-batas tertentu bagi perkembangan organisasi. b.Kebenaran adalah universal, sehingga rancangan yang berlaku pada satu kasus dapat diterapkan pada kasus lain. c.Kebutuhan dan hasrat manusia pada dasarnya sama dan dapat di objektivitasi. d.Hierarki dan ketidakseimbanga kekuasaan dalam organisasi adaah alamiah. Demokratisasi dapat dilakukan dengan memberi pilihan pada suara terbanyak. Jika dibatasi pada organisasi bisnis, perubhan yang terjadi dalam masyarakat pasca industri ada alam tiga hal penting berikut. 1.Sistem produksi, harus menyesuaikan dengan perubahan-perubahan selera pasar yang berlangsung cepat. 2.Pasar domestik tidak memadai, harus ada internsionalisasi memasuki pasar-pasar baru diluar negeri. 3.Inovasi menjadi sagat penting, dimana riset dan pengembangan tidak jarang akan sangat menentukan kelangsungan dan perkembangan perusahaan. Dengan latar belakang perubahan-perubahan pasca-industri tersebut, dapat dipahami bahwa proyek pemikiran post-moernisme itu sendiri merupakan antisipasi terhadap pola pikir masyarakat yang secara radikal telah berubah. Empat asumsi yang dikemukakan tersebut menjelaskan beberapa hal dari sudut pandang post modernis. Menurut Berelson dan Steiner ( 1964:55 ) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sbb : 1. Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya. 2. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut. 3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”. Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu. Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah: 1. Rumusan batas-batas operasionalnya (organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.  2. Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan  informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya. 3. Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta  tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama. Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi.

0 komentar:

Posting Komentar