Pages

Kamis, 19 November 2015

Tugas softskill ke-3 "E-TECHNOLOGY"

NAMA            : MUHAMMAD ALMAS
NPM               : 14112869
KELAS           : 4KA32
TUGAS SOFTSKILL KE 3

E-TECHNOLOGY

Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi. Bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.
            Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama.Beberapa gambar peninggalan jaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
            Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu. Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, tv, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.
E-Technology adalah ilmu yang mempelajari tentang teknik atau cara yang telah menggunakan sistem elektronik sehingga mempermudah manusia meningkatkan kualitas kehidupannya, E-Technology sering pula di sebut Information and Communication Technologies (ICT) atau Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), yang merupakan payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi.
TIK mencakup dua aspek yaitu: 1. Teknologi Informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. 2. Teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya, Oleh karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.
Tujuan e-technology yaitu untuk mempermudah pekerjaan manusia dalam bidang teknologi untuk semakin efisien dan ekonomis yang lebih banyak digunakan pada masyarakat modern sebagai sarana untuk berkomunikasi dalam bekerja maupun dalam menjalani kehidupan sehari- hari, untuk bekerja, sebagai alat yang semakin canggih dan lain sebagainya yang pada saat ini banyak pengembangannya, Contoh dari konsep e-technology adalah: Toko baju, mall, konsumen dan penyalur/penghasil saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. semuanya ini membentuk suatu relasi atau hubungan dengan proses menjual, membeli, membayar dan menghasilkan suatu barang.ini semua menghasilkan suatu system e-teknology yang berkembang sekarang.
Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) dalam Kehidupan Sehari-hari sangat banyak manfaatnya disegala bidang seperti Pendidikan, Bisnis, Kesehatan, Perbankan dan Perusahaan, Pemanfaaatan TIK diberbagai bidang kehidupan: 1. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang Pendidikan. 2. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang Bisnis. 3. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang Kesehatan, 4. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang Perbankan. 5. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang Perusahaan.
TIK sangat penting di bidang pendidikan, cepatnya akses informasi saat ini seperti akses internet membuat cakupan ilmu pendidikan menjadi luas, dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sering dijumpai dalam bentuk audio/data, video/data, audio/video, dan internet, Kelas Virtual Adanya internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.ž Cakupan Ilmu yang dipelajari semakin luas Adanya internet sehingga informasi mengenai ilmu sangat luas di segala bidang keilmuan tidak hanya terbatas di buku pelajaran, di mulai dari MIPA, Olahraga, kesenian dan ilmu-ilmu lainnya ž Presentasi : Pembelajaran bisa dilakukan melalui presentasi sehingga dapat menarik perhatian pelajar untuk lebih memahami materi yang disampaikan dengan baik žBeberapa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran diantaranya :
Kelas Virtual Adanya internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.ž Cakupan Ilmu yang dipelajari semakin luas Adanya internet sehingga informasi mengenai ilmu sangat luas di segala bidang keilmuan tidak hanya terbatas di buku pelajaran, di mulai dari MIPA, Olahraga, kesenian dan ilmu-ilmu lainnya ž Presentasi : Pembelajaran bisa dilakukan melalui presentasi sehingga dapat menarik perhatian pelajar untuk lebih memahami materi yang disampaikan dengan baik žBeberapa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran diantaranya :
TIK juga bermanfaat dalam bidang bisnis, sudah banyak yang sukses karena teknologi informasi dan komunikasi. Anda tahu dan mengenal Bill Gates (pendiri Microsoft) atau Mark Zuckerberg (pencipta jejaring sosial seperti facebook), mereka adalah salah satu contoh orang yang sukses karena memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Pendapatan mereka ditaksir lebih dari $17,55 miliar, sekarang bisnis menggunakan TIK itu sangat menguntungkan hanya dengan menggunakan teknologi seperti internet, anda dapat mempromosikan bisnis anda secara online (E-commerce) dengan cakupan dunia.
Sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien. Digunakannya robot untuk membantu proses operasi pembedahan serta penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak penyakit dalam tubuh pasien, Dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui Internet Banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo, pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening bisa dilakukan secara online dan mempercepat transaksi keuangan anda, Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan.
Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik, Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e- journal, e-medicine, e-laboratory, e- biodiversiiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika (Mason R. 1994), E-Technology merupakan sebuah sistem yang membantu pelaksanaan kegiatan yang menggunakan sistem konvensional. Atau bahkan yang tidak bisa dilakukan dengan sistem konvesional. Dengan pesatnya perkembangan E- Technology, lambat laun menggeser kedudukan sistem konvensional dalam kehidupan sehari-hari, seperti surat menyurat di gantikan dengan e-Mail atau SMS, mesin ketik digantikan dengan Komputer dan printer, dan sebagainya.
Solusi yang dapat kita lakukan untuk menghindari e-technology yaitu: dengan memulainya pada diri sendiri terlebih dahulu. Apabila kita lebih dahulu menyadari maka kita secara tidak langsung mencerminkan sikap yang mau mengajak orang untuk menggunakan e-technology ini dengan penuh tanggungjawab dan menggunakannya dengan sebaik-baiknya demi kepentingan bersama bukan kepentingan individu.


Footnote : wordpress.com

Minggu, 01 November 2015

Perbedaan Teknologi Telematika dan Konvensional, kelompok 5 kelas 4ka32

MAKALAH SOFTSKILL
PERBEDAAN TEKNOLOGI TELEMATIKA DAN KONVENSIONAL


Disusun Oleh :
MUHAMMAD KAMAL YASYA (15112001)
MEGA CHARFINTA (14112508)
MUHAMMAD ALMAS (14112869)
MUHAMMAD FAHMY (14112926)
NOVIA AYU ANGGRAINI (15112394)

KELAS 4KA32


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015

DAFTAR ISI

                                                                  Hal
COVER................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................... 2
TUJUAN PENULISAN DAN BATASAN MASALAH................................... .... 3
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 4
1.         PENDAHULUAN
            1.1    Pengertian Telematika ......................................................................  5
            1.2    Latar Belakang Masalah ............................................................... .... 5

2.         Perbedaan Teknologi Telematika dengan Konvensional
            2.1    Perbedaan Teknologi Telematika dengan Konvensional................... 6
            2.2    Fungsi Teknologi Telematika Dalam Bidang E-Commerce.............. 6
            2.3    Fungsi Teknologi Telematika Dalam Bidang E-Learning................. 6
            2.4    Kelebihan E-Learning.........................................................................7
            2.5    Kekurangan E-Learning..................................................................... 7
2.6    Fungsi Teknologi dalam bidang E-Goverment...................................7
            2.7    Kelebihan E-Goverment.....................................................................7
2.8    Kelebihan Teknologi Telematika.......................................................7
2.9    Kekurangan teknologi Telematika.....................................................7
3.         Kesimpulan
            2.1 Kesimpulan teknologi telematika dan konvensional.............................9

4.         Daftar Pustaka..........................................................................................10


1.2 Tujuan Penulisan
      Tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas pada Mata kuliah pengantar telematika.
1.3 Batasan Masalah
1.      Apa itu teknologi telematika ?
2.      Apa itu teknologi konvensional ?
3.      Nilai positif dan negatif teknologi telematika dan konvensiaonal!




KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini akhirnya bisa diselesaikan.
Makalah dengan judul “Perbedaan Teknologi Telematika dan Konvensional”  ini disesuaikan dengan tujuannya untuk menunjang perkuliahan dalam mata kuliah SOFTSKILL.
Penulis menyadari bahwa masih banyak ketidak sempurnaan pada penulisan makalah ini, baik isi maupun beritanya, oleh karenanya kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat memperbaiki makalah ini untuk selanjutnya.
Akhir kata, insya Allah makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang memerlukannya.



BAB 1

PENDAHULUAN

Pengertian Telematika
Kata TELEMATIKA, berasal dari istilah dalam bahasa Perancis "TELEMATIQUE" yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.  Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).

A. Latar Belakang Masalah
Zaman informasi ini, menegaskan bahwa jarak geografis tidak lagi menjadi faktor penghambat dalam hubungan antara manusia atau antar lembaga usaha. Berbagai informasi dapat diakses dengan mudah sekaligus cepat. Setiap perkembangan dapat diikuti dimanapun berada. Istilah “jarak sudah mati” atau“distance is dead” makin lama makin nyata kebenarannya. Zaman informasi menyebabkan jagad ini menjadi suatu “dusun semesta” atau “global village”.
Zaman informasi yang sudah berkembang sedemikian rupa seperti sekarng ini, hanya mungkin dengan adanya dukungan teknologi. Teknologi inilah yang menyampaikan beragam dan banyak informasi. Teknologi telematika (selama beberapa dasawarsa ini) telah berkembang sehingga mampu menyampaikan (mentransfer) sejumlah besar informasi.
Sementara itu, di Indonesia, perkembangan telematika masih tertinggal apabila dibandingkan dengan negara lain. Cina misalnya, kini sudah dapat mendahului republik ini dalam hal aplikasi komputer dan internet, begitupula Singapura, Malaysia, dan India yang jauh meninggalkan Indonesia. Tampaknya masalah political will pemerintah yang belum serius, serta belum beresnya aturan fundamental adalah penyebab kekurangan tersebut. Keadaan ini merupakan realitas objektif yang terjadi di Indonesia sekarang, tidak termasuk wilayah yang belum tersentuh teknologi telematika, semisal Indonesia Timur yang masih terbatas pasokan listrik. Amat mungkin, beberapa bagian dari wilayah tersebut belum mengenal telematika.
Seperti apa wujud Indonesia di masa depan yang terkait dengan telematika, bergantung pada kenyataan sekarang. Selanjutnya masa sekarang ini, dibangunoleh hasil dari perjalanan masa lalu. Untuk yang disebutkan terakhir inilah, makalah ini dihidangkan. Sebagai usaha membuat tulisan sejarah, yang lebih cocok dikategorikan sebagai sebuah tulisan rintisan, boleh jadi akan bersifat subyektif. Dengan demikian, undangan untuk mengembangkan gagasan baru yag lebih segar (up to date) adalah suatu keniscayaan.

BAB 2

2.1 Perbedaan teknologi telematika dengan konvensional
    Telematika juga sering disebut dengan “new hybrid technology” karena teknologi ini berkembang disaat manusia lebih memilih melakukan suatu aktifitas menggunakan mesin dan tidak lagi menggunakan tenaga manusia atau secara manual disamping teknologi      ini mempermudah dan mempercepat segala aspek kehidupan, teknologi telematika membuat suatu perubahan buruk pada pelaku masyarakat.
    Bidang yang terkait dengan teknologi telematika :
·       E - Govement
·       E - Commerce
·       E – Learning
  Fungsi teknologi telematika dalam bidang E-Commerce
·       Telematika telah membantu masyarakat yaitu baru menggunakan teknologi internet yang tujuannya untuk menaikkan perekonomian masyarakat.
  Fungsi teknologi telematika dalam bidang E-Learning
·       Saat ini dunia pendidikan sudah banyak menerapkan E-Learning yang manfaat teknologi komputer, jaringan komputer / media internet berbasis web E-Learning memberikan kesempatan pada pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus hadir di kelas mengikuti pelajaran / perkuliahan E-Learning dikategorikan sebagai pembelajaran secara formal maupun informal contoh dari e-learning yaitu vclass gunadarma dan studentsite gunadarma.

 Kelebihan E-Learning
1.     Waktu Pembelajaran lebih singkat , biaya belajar lebih mudah
2.     Mempermudah interface antara peserta didik dengan materi
3.     Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan mengunduh bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang

 Kekurangan E-Learning                   
1.     Untuk beberapa sekolah yang terletak didaerah akan membutuhkan biaya yang besar untuk membangun e-learning
2.     Siswa yang tidak mempunyai motivasi cenderung gagal diakibatkan tidak fokus
3.     Bagi orang yang tidak memiliki pengetahuan teknologi sistem ini sulit diterapkam
Fungsi Teknologi dalam bidang E-Goverment

 Meningkatkan kinerja perintah di dalam penyediaan informasi dan penyelenggaraan layanan pemerintahan kepada masyarakat dan kalangan bisnis.

Kelebihan E-Goverment
1.   Pelayanan servis kepada masyarakat menjadi lebih baik informasi disajikan 24 jam taanpa harus menunggu kantor dibuka
2.     Pelaksanaan pemerintah lebih efisien contoh : koordinasi pemerintah memanfaatkan layanan internet melalui email atau video conference
Kelebihan teknologi Telematika
1.     Masyarakat lebih mudah memperoleh informasi
2.     Kegiatan sehari-hari lebih mudah dilakukan
3.     Media sosial mempertemukan orang-orang yang berbeda negara
4.     Tayangan tv lebih beragam baik penyampaian informasi pendidikan dan hiburan sehingga lebih menarik

Kekurangan teknologi Telematika
1.     Sering terjadinya Cyber Scrume atau sering disebut dengan kejahatan internet
2.     Menjadi ketergatungan terhadap teknologi
3.     Gaya hidup yang lebih mencerminkan dunia luar
4.     Menjadi masyarakat yang anti-sosial

Kata konvensional inin berhubungan dengan cara-cara lama sehingga banyak orang yang menganggap bahwa teknologi ini kolot. Teknologi konvensional ini sering kali kita temukan pada masyarakat asli suatu daerah yang belum mengenal teknologi telematika. Teknologi ini sebenernya sudah banyak ditinggalkan di kota-kota besar dikarenakan kurang efektif. Tekmologi konvensional juga menghambat proses pembangunan pada suatu daerah dikarenakan masyarakat yang hanya mengandalkan tenaga fisik dibandingkan menggunkan mesin.

 Contoh dari teknologi konvensional yaitu:
1.     Tv tabung yang warnanya masih hitam putih
2.     Surat kabar
3.     Radio seperti RRI (Radio RepublikIndonesia)
4.     Kompas
5.     Telegraf
6.     Telepon kaleng yang terhubung dengan barang

Kelebihan teknologi konvensional
1.     Masyarakat masih memegang teguh norma, budaya, agama dan kekeluargaan
2.     Tidak sering terjadinya kerusakan lingkungan (radiasi) yang diakibatkan karena kemajuan teknologi
3.     Masyarakat lebih mandiri dan tidak ketergantungan dengan teknologi
Kekurangan teknologi konvensional
1.     Akses untuk mendaptkan pengetahuan dan informasi menjadi lebih sulit
2.     Sulit untuk berkomunikasi satu sama lain dengan jarak tertentu
3.     Peralatannya masih serba manual


BAB 3

3.1  Kesimpulan

Teknologi telematika dan konvensional sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Masyarakat sudah pintar untuk menentukan teknologi mana yang ingin mereka guanakan masyarakat harus secara bijak menggunkan teknologi ini agar tidak merugikan orang lain. Masyarakat yang lebih memilih menggunakan teknologi telematika tidak bisa menganggap rendah masyarakat yang lebih memilih teknologi konvensional.



DAFTAR PUSTAKA

https://jimatalisantoso.wordpress.com/2015/01/21/perbedaan-teknologi-konvensional-dan-abad-21/
https://id.wikipedia.org/wiki/Telematika
http://muhtarlubis.blogspot.co.id/2015/10/tugas-pengantar-telematika-pengertian.html?m=1

Kamis, 22 Oktober 2015

PERBEDAAN TEKNOLOGI TELEMATIKA DENGAN KONVENSIONAL


Pengertian teknologi konvensional dalam bayangan saya adalah, merupakan suatu hal yang berkaitan dengan cara-cara lama, sehingga sering diasosiasikan dengan pengertian kolot. Berbagai macam teknologi konvensional sering kita lihat pada tataran masyarakat pedalaman dan masyarakat asli suatu daerah, tentu saja dalam pengertian ini, pemanfaatan teknologi semacam ini dikatakan kurang efektif dan efisien dalam melakukan eksplorasi dan pencarian SDA untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ada beberapa perbedaan antara teknologi informasi konvensional dan teknologi informasi modern, antara lain :
  1. Teknologi informasi modern membutuhkan wakru yang relative singkat, mudah, lebih terbuka dan fleksibel karena bersumber dari sesuatu yang berbasis elektronika seperti internet yang mudah di akses oleh siapapun dan dimanapun. Sedangkan Teknologi informasi konvensional membutuhkan waktu yang relatif lama karena bersumber pada sesuatu yang bersifat nyata, contohnya bersumber dari buku.
  2. Teknologi Informasi modern relatif lebih murah dibandingkan teknologi informasi konvensional. Karena dengan teknologi informasi modern kita dan dapat mengakses apa saja, kapan saja, oleh siapa saja, dan dimana saja tanpa batasan jarak/lokasi. Sedangkan teknologi tnformasi konvensional dalam mendapatkannya masih mengalami keterbatasan.
  3. Teknologi Informasi modern merupakan perpaduan antara metode tatap muka dengan metode online (via internet dan berbagai pengembangan teknologi informasi lainnya. sedangkan teknologi informasi konvensional cenderung menggunakan metode tatap muka .
Melihat sisi positif dan negativ kehidupan konvensional  :
Dampak positif teknologi konvensional
  • Masyarakat masih memegang teguh norma, budaya, agama, dan kekeluargaan.
  • Belum tercampur asimilasi budaya/modernisme
  • Dengan sulitnya mendapatkan ilmu pengetahuan dan informasi menuntut masyarakat konvensional giat dan menghargai ilmu/proses mencari ilmu karena mendapatkan ilmu bukan hal yang mudah.
  • Minimnya keusakan lingkungan (radiasi) dari kemajuan teknologi
  • Minimnya tindakan asusila

Dampak negativ teknologi konvensional
  • Terbatasnya akses pengetahuan dan informasi
  • Terbatasnya SDM yang profesional sehingga sulitnya mata pencarian
  • Sulitnya komunikasi
  • Sulitnya transportasi
  • Timbulnya mobilitas sosial di kalangan masyarakat cenderung statis
  • Masih mempercayai pemikiran nenek moyang

Pendidikan itu harusnya ada saat zaman konvensional, bukan hanya di pelajari saat teknologi mulai masuk, landsan penggunaan teknologi menitik beratkan pemahaman pada penggunanya agar mengutamakan kepentingan masyarakat dan kelestarian lingkungan, jangan sampai adanya distorsi antar manusia dan lingkungan .

Senin, 28 September 2015

PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI INDONESIA DAN DI LUAR NEGERI

                    PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI INDONESIA DAN DI LUAR NEGERI

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perubahan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Kemampuan berpikir dan berinteraksi antar sesama dalam proses yang panjang, menghasilkan peradaban. Beberapa ilmuan telah membuat pembabakan atau periodisasi peradaban manusia, salahsatunya adalah Alvin Toffler.
Menurut Toffler, peradaban manusia terdiri dari tiga zaman. Pertama adalah zaman pertanian, zaman industri, dan yang ketiga adalah zaman informasi. Zaman pertanian mencakup aktivitas manusia sejak mulai berburu dan meramu, sampai dengan bertani menetap. Berubahnya aktivitas food gathering menjadifood producing.
Revolusi industri yang dilanjutkan dengan dibangunnya pabrik-pabrik berskala menengah dan besar, adalah wilayah kajian zaman industri. Zaman ini mulai ditandai dengan adanya perubahan, yaitu tenaga manusia digantikan oleh mesin. Berbagai sektor kehidupan baru secara massal bermunculan, seperti bisnis, transportasi, dan pendidikan. Tahun 2000, zaman informasi telah mengguncang dunia, bahkan lebih dahsyat dari yang pernah dibayangkan.

Zaman informasi ini, menegaskan bahwa jarak geografis tidak lagi menjadi faktor penghambat dalam hubungan antara manusia atau antar lembaga usaha. Berbagai informasi dapat diakses dengan mudah sekaligus cepat. Setiap perkembangan dapat diikuti dimanapun berada. Istilah “jarak sudah mati” atau“distance is dead” makin lama makin nyata kebenarannya. Zaman informasi menyebabkan jagad ini menjadi suatu “dusun semesta” atau “global village”[3].
Zaman informasi yang sudah berkembang sedemikian rupa seperti sekarng ini, hanya mungkin dengan adanya dukungan teknologi. Teknologi inilah yang menyampaikan beragam dan banyak informasi. Teknologi telematika (selama beberapa dasawarsa ini) telah berkembang sehingga mampu menyampaikan (mentransfer) sejumlah besar informasi[4].
Sementara itu, di Indonesia, perkembangan telematika masih tertinggal apabila dibandingkan dengan negara lain. Cina misalnya, kini sudah dapat mendahului republik ini dalam hal aplikasi komputer dan internet, begitupula Singapura, Malaysia, dan India yang jauh meninggalkan Indonesia. Tampaknya masalah political will pemerintah yang belum serius, serta belum beresnya aturan fundamental adalah penyebab kekurangan tersebut. Contoh nyatanya ialah penutupan situs porno dan situs yang menyajikan film fitnah menyusul dengan disetujuinya Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik pada medio 2007 dan awal tahun 2008, oleh Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo)[5].
Keadaan ini merupakan realitas objektif yang terjadi di Indonesia sekarang, tidak termasuk wilayah yang belum tersentuh teknologi telematika, semisal Indonesia Timur yang masih terbatas pasokan listrik. Amat mungkin, beberapa bagian dari wilayah tersebut belum mengenal telematika.
Seperti apa wujud Indonesia di masa depan yang terkait dengan telematika, bergantung pada kenyataan sekarang. Selanjutnya masa sekarang ini, dibangunoleh hasil dari perjalanan masa lalu. Untuk yang disebutkan terakhir inilah, makalah ini dihidangkan. Sebagai usaha membuat tulisan sejarah, yang lebih cocok dikategorikan sebagai sebuah tulisan rintisan, boleh jadi akan bersifat subyektif. Dengan demikian, undangan untuk mengembangkan gagasan baru yag lebih segar (up to date) adalah suatu keniscayaan.

RUANG LINGKUP TELEMATIKA

A. Batasan Telematika
Istilah telematika merupakan adopsi dari bahasa asing. Kata telematika berasal dari kata dalam bahasaPrancis, yaitu telematique. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya yang berjudul L’informatisation de la Societe[6].
Telematika menunjuk pada hakikat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekominikasi, media, dan informatika[7]. Dalam Pengantar pada Mata Kuliah Hukum Telematikan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dinyatakan bahwa istilah telematika merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media, dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi telematika kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan digital atau the net[8].
Menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia, disebutkan bahwa teknologi telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan onformatika[9]. Senada dengan pendapat pemerintah, telematika diartikan sebagai singkatan dari tele = telekomunikasi, ma = multimedia, dan tika = informatika[10].
Mengacu kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika Indonesia (MASTEL), istilah telematika berarti perpaduan atau pembauran (konvergensi) antara teknologi informasi (teknologi komputer), teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televisi dan multimedia[11]. Dalam perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia, bahkan ke seluruh angkasa, serta terlaksana dalam sekejap. Kecepatan transmisi elektromagnetik adalah (hampir) 300.000 km/detik, sehingga langsung dikirim begitu sampai, memungkinkan orang berdialog langsung, atau komunikasi interaktif[12].
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disarikan pemahaman tentang telematika sebagai berikut[13].
1.Telematika adalah sarana komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik.
2.Kemampuannya adalah mentransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan seluruh dunia, dan dalam berbagai cara, yaitu dengan perantaan suara (telepon, musik), huruf, gambar dan data atau kombinasi-kombinasinya. Teknologi digital memungkinkan hal tersebut terjadi.
3.Jasa telematika ada yang diselenggarakan untuk umum (online,internet), dan ada pula untuk keperluan kelompok tertentu atau dinas khusus (intranet).
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa telematika merupakan teknologi komunikasi jarak jauh, yang menyampaikan informasi satu arah, maupun timbal balik, dengan sistem digital.
B. Ragam Bentuk Telematika
Ragam bentuk yang akan disajikan merupakan aplikasi yang sudah berkembang diberbagai sektor, maka tidak menutup kemungkinan terjadi tumpang tindih. Semua kegiatan dengan istilah work and play dapat menggunakan telematika sebagai penunjang kinerja usaha semua usaha dalam semua sektor, sosial, ekonomi dan budaya[14]. Bentuk-brntuk trsebut adalah.
1. E-goverment
E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori program aksi dan inisiatif untuk menigkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya[15].
Tim tersebut memiliki beberapa terget. Salah satu targetnya adalah pelaksanaan pemerintahan online atau e-goverment dalam bentuk situs/web internet. Dengan e-goverment, pemerintah dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberi pelayanan kepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah, dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja.
E-goverment juga dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional, bahkan intrernasional. Pemerintahantingkat provinsi sampai kabupaten kota, telah memiliki situs online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin Jaksel. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.
2). E-commerce
Prinsip e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, samapi membuat claim.
Luasnya wilayah e-commerce ini, bahkan dapat meliputi perdagangan internasional, menyangkut regulasi, pengiriman perangkat lunak (soft ware), erbankan, perpajakan, dan banyak lagi. E-commerce juga memiliki istilah lain, yakni e-bussines. Contoh dalam kawasan ini adalah toko online, baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank (e-banking). Untuk yang disebut terakhir, sudah banyak bank yang melakukan transaksi melalui mobile phone, ATM (Automatic Teller Machine – Anjungan Tunai Mandiri) , bahkan membeli pulsa.
3). E-learning
Globalisasi telah menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dalri pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance lesrning) dengan media internet berbasis web atau situs.
Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya teknologitelematika, yang dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas, dapat dilakukan.
Peranan web kampus atau sekolagh termasuk cukup sentral dalam kegiatan pembelajaran ini. Selain itu, web bernuansa pendidikan non-institusi, perpustakaan online, dan interaksi dalam group, juga sangatlah mendukung. Selain murid atau mahasiswa, portal e-learning dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya[16].
Hampir seluruh kampus di Indonesia, dan beberapa Sekolah Menegah Atas (SMA), telah memiliki web. Di DKI Jakarta, proses perencanaan pembelajaran dan penilaian sudah melalui sarana internet yang dikenal sebagai Sistem Administrasi Sekolah (SAS) DKI, dan ratusan web yang menyediakan modul-modul belajar, bahan kuliah, dan hasil penelitian tersebar di dunia internet.
Bentuk telematika lainnya masih banyak lagi, antara lain ada e-medicine, e-laboratory, e-technology, e-research, dan ribuan situs yang memberikan informasi sesuai bidangnya. Di luar berbasis web, telematika dapat berwujud hasil dari kerja satelit, contohnya ialah GPS (Global Position System), atau sejenisnya seperti GLONAS dan GALILEO, Google Earth, 3G, dan kini 4G, kompas digital, sitem navigasi digital untuk angkutan laut dan udara, serta teleconference.

PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI INDONESIA

Ragam bentuk telematika yang dipaparkan pada Bab II, tidak terlepas dari perkembangannya di masa lalu. Untuk kasus di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat[17]. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.
1. Periode Rintisan
Aneksasi Indonesia terhadap Timur Portugis, peristiwa Malari, Pemilu tahun 1977, pengaruh Revolusi Iran, dan ekonomi yang baru ditata pada awal pemerintahan Orde Baru, melahirkan akhir tahun 1970-an penuh dengan pembicaraan politik serta himpitan ekonomi. Sementara itu sejarah telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada tahun 1978 oleh warga Prancis.
Mulai tahun 1970-an inilah Toffler menyebutnya sebagai zaman informasi[18].Namun demikian, dengan perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas, Indonesia tidak cukup mengindahkan perkembangan telematika.
Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini dilatarbelakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian yang meningkat dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada pangan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984.
Setahun sebelumnya di Amerika Serrikat, tepatnya tanggal 1 Januari 1983, internet diluncurkan. Sejak ARPAnet (Advance Research Project Agency) dan NSFnet (National Science Foundation) digabungkan, pertumbuhan jaringan semakin banyak, dan pada pertengahan tahun, masyarakat mulai memandangnya sebagai internet[19].
Penggunaan teknologi telematika oleh masyarakt Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis pada tahun 1980-an. Mailinglist (milis) tertua di Indonesia dibuat olehJhhny Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat “pesan” berbasis “unix”, “ethernet”, pada tahun 1983[20], persis bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika Serikat. Pada tahun-tahun tersebut, istilah “unix”, “email”, “PC”, “modem”, “BBS”, “ethernet”, masih merupakan kata-kata yang sangat langka[21].
Periode rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar menggunakan telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an, teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar jakarta, bahkan di luar pulau Jawa. Pada pihak akademisi dan praktisi praktisi IT (Information and Technology), merekam penggunaan internet sebagai berikut.
Menjelang akhir tahun 1980-an, tercatat beberapa komunitas BBS, seperti Aditya (Ron Prayitno), BEMONET (BErita MOdem NETwork), JCS (Jakarta Computer Society — Jim Filgo), dan lain-lain. Konon, BEMONET cukup populer dan bermanfaat sebagai penghilang stress dengan milis seperti “JUNK/Batavia“. Di kalangan akademis, pernah ada UNInet dan Cossy. UNINET merupakan sebuah jaringan berbasis UUCP yang konon pernah menghubungkan Dikti, ITS, ITB, UI, UGM, UnHas, dan UT. Cossy pernah dioperasikan dengan menggunakan X.25 dengan pihak dari Kanada. Milis yang kemudian muncul menjelang akhir tahun 1980-an ialah the Indonesian Development Studiesi (IDS) (Syracuse, 1988); UKIndonesian (UK, 1989); INDOZNET (Australia, 1989); ISNET (1989); JANUS (Indonesians@janus.berkeley.edu), yang saking besarnya sampai punya beberapageographical relayers; serta tentunya milis kontroversial seperti APAKABAR[22].
Jaringan internet tersebut, terhubungakan dengan radio. Medio tahun 1980 diisi dengan komunikasi internasional melalui kegiatan radio amatir, yang memiliki komunitas dengan nama Amatir Radio Club (ARC) Institut Teknologi Bandung (ITB). Bermodalkan pesawattransceiver HF SSB Kenwood TS 430 dengan computer Apple II, sekitar belasan pemuda ITB menghubungkan server BBS amatir radio seluruh dunia, agar email dapat berjalan lancar[23].
2. Periode Pengenalan
Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang.
Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994[24], dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet[25].
Dua tahun keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996.
Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.
Masa krisis ekonomi ternyata menggairahkan telematika di Indonesia. Disaat keterbukaan yang diusung gerakan moral reformasi, stasiun televise yang syarat informasi seperti kantor berita CNN dan BBC, yakni Metro Tv, hadir pada tahun 1998. Sementara itu, kapasitas hardware mengalami peningkatan, ragam teknologi software terus menghasilkan yang baru, dan juga dilanjutkan mulai bergairahnya usaha pelayanan komunikasi (wartel), rental computer, dan warnet (warung internet). Kebutuhan informasi yang cepat dan gegap gempita dalam menyongsong tahun 2000, abad 21, menarik banyak masyarakat Indonesia untuk tidak mengalami kesenjangan digital (digital divide).
Pemerintah yang masih sibuk dengan gejolak politik yang kemudian diteruskan dengan upaya demokrasi pada Pemilu 1999, tidak menghasilkansuatu keputusan terkait perkembangan telematika di Indonesia. Dunia pendidikan juga masih sibuk tambal sulam kurikulum sebagai dampak perkembangan politik terbaru, bahkan proses pembelajaran masih menggunakan cara-cara konvensional. Walaupun demikian, pada tanggal 15 Juli 1999, arsip pertama milis Telematika dikirim oleh Paulus Bambang Wirawan, yakni sebuah permulaan mailinglist internet terbesar di Indonesia[26].
3. Periode Aplikasi
Reformasi yang banyak disalahartikan, melahirkan gejala yang serba bebas, seakan tanpa aturan. Pembajakan software, Hp illegal, perkembangan teknologi computer, internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat denganb mudah diperoleh, bahkan dipinggir jalan atau kios-kios kecil. Tentunya, dengan harga murah.
Keterjangkauan secara financial yang ditawarkan, dan gairah dunia digital di era millennium ini, bukan hanya mampu memperkenalkannya kepada masyarakat luas, akan tetapi juga mualai dilaksanakan, diaplikasikan. Pada pihak lain, semua itu dapat berlangsung lancar, dengan tersedianya sarana transportasi, kota-kota yang saling terhubung, dan industri telematika dalam negeri yang terus berkembang.
Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menaggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal “top-down” direalisasikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai nernagai bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.
Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hamper seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televise, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada cafĂ© dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.
Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat bahwa
sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya. Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008 ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta[27].
Data statistik tersebut menunjukkan aplikasi telematika cukup signifikan di Indonesia. Namun demikian, telematika masih perlu disosialisasikan lebih intensif kepada semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali[28]. Pemberdayaan manusianya, baik itu aparatur Negara ataupun non-pemerintah, harus terus ditumbuhkembangkan.
Selama perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga dasawarsa belakangan ini, membawa implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan telematika akan meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas produk. Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan kualitas hidup.
Peluang untuk memperoleh informasi bernuansa porno dan bentuk kekerasan lainnya, dapat terealisir. Di lain pihak, segi individualis dan a-sosial amat mungkin akan banyak menggejala di masyarakat. Walaupun demikian, masih banyak factor lain yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat tertentu dan factor yang sama dapat berdampak lain pada lingkungan yang berbeda[29].
Perkembangan telematika di Indonesia itu lambat dibandingkan perkembangan internasional, seperti penggunaan internet di Amerika dan di Indonesia baru menggunakan mailinglist untuk kirim pesan. Indonesia itu tidak mampu membuat perkembangan sendiri hanya bisa mengembangkan perkembangan milik luar negri, dan Indonesia mudah disusupi oleh pihak luar, terbukti dengan masuknya Internet ke Indonesia baru indonesia membuat perkembangan lebih lanjut. Perkembangan sangat pesat dan beraneka ragam di luar (Internasional) dibandingkan dengan perkembangan di Indonesia yang kurang pesat dan hanya beberapa saja yang merasa membutuhkan perkembangan itu dan bagi yang tidak membutuhkan tidak ingin memperlajarinya dan membantu pengembangan tersebut.  Masuknya aplikasi-aplikasi pada periode aplikasi di Indonesia dengan kebiasaan orang indonesia yang tak mampu membuat originalitas dan hanya bisa menyontek perkembangan Internasional dengan maraknya pembajakan, seperti pembajakan aplikasi seperti Hp ilegal, dan alat komunikasi lainnya yang sangat mudah diperoleh bahkan dipinggir jalan atau kios-kios dengan harga murah.  Saya dapat menarik kesimpulan bahwa Bangsa Indonesia berusaha untuk tidak tertinggal dengan bangsa lain menyangkut telematika. Dengan dirintis oleh beberapa orang yang berdedikasi pada dunia akademisi, pengenalan dunia telematika mulai dilakukan seiring berkembangnya situasi politik dan ekonomi. Dukungan politik pemerintah dengan berbagai kebijakannya, lebih menggairahkan telematika di Indonesia, dan tentunya industri, serta pengaruh luar negeri mengambil peranan penting disamping ketertarikan masyarakat yang membutuhkannya.  Perkembangan telematika di Indonesia mengalami peningkatan, sejalan dengan inovasi teknologi yang terjadi. Prospek ke masa depan, telematika di Indonesia memiliki potensi yang tinggi, baik itu untuk kemajuan bangsa, maupun pemberdayaan sumber daya manusianya.Untuk perkembangan telematika diluar sangatlah pesat dan terus menerus melakukan perubahan dan perkembangan bahkan mampu membuat terobosan baru untuk kebutuhan rakyatnya dan selanjutnya di sebarkan ke berbagai wilayah bahkan ke Indonesia sekalipun. Perkembangan telematika di indonesia hanya dapat menerima pengaruh-pengaruh yang diciptakan pihak luar dan membuat Indonesia tertarik karena kekurangan yang dimiliki Indonesia.

KESIMPULAN

Bangsa Indonesia berusaha untuk tidak tertinggal dengan bangsa lain menyangkut telematika. Dengan dirintis oleh beberapa orang yang berdedikasi pada dunia akademisi, pengenalan dunia telematika mulai dilakukan seiring berkembangnya situasi politik dan ekonomi.
Dukungan politik pemerintah dengan berbagai kebijakannya, lebih menggairahkan telematika di Indonesia, dan tentunya industri, serta pengaruh luar negeri mengambil peranan penting disamping ketertarikan masyarakat yang membutuhkannya.
Perkembangan telematika di Indonesia mengalami peningkatan, sejalan dengan inovasi teknologi yang terjadi. Prospek ke masa depan, telematika di Indonesia memiliki potensi yang tinggi, baik itu untuk kemajuan bangsa, maupun pemberdayaan sumber daya manusianya.
End Note:

[1]Zulkarnain Nasution, Teknologi Komunikasi Dalam Perspektif Latar Belakang dan Perkembangannya, Buku Kesatu, (Jakarta: FEUI, 1989), h.2.
[2]Panitia Penyelenggara, “The Power ICT in Education”, Makalah Disampaikan pada Seminar Nasional ICT Prodi. Teknologi Pendidikan, PPs UNJ, Jakarta, 15 April 2008, h. 1.
[3]Wawan Wardiana, “Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia”, Makalah Disampaikan pada Seminar dan Pameran Teknologi Informasi, UNIKOM, Yogyakarta, 9 Juli 2002, h.2.
[4]Naswil Idris dan F.B. Moerwanto, Mengenali Arti, Fungsi, dan Manfaat Telematika, h.232, dalam Dewi Salma Prawiradilaga dan Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007).
[5]A.W. Subarkah, “Laporan Khusus Multidimensi Kebangkitan TIK”, Kompas, 17 April 2008.
[9]Inpres No.6 Th. 2001 Tanggal 24 April 2001, h. 2.
[10] Asal Mula Kata Telematika, h.1, 2006, (http://dgk.or.id/archives/2006/03/03/asal-mula-kata-telematika/).
[11]Wawan Wardiana, Op.Cit., h. 234.
[12]Ibid., h. 235.
[13]Ikhtisar diringkas dari: Wawan Wardiana, Ibid., h.239-240.
[14]Ibid., h. 247.
[15]Inpres, Op.Cit., h. 7.
[16] Wawan Wardiana, Op.Cit., h. 2.
[17] Kata Indonesia yang dimaksud disini adalah semata mata-mata terjadi di kawasan Indonesia, dan bukan mewakili secara keseluruhan.
[18] Pendapat Alvin Toffler ini dikutip dari: Zulkarmein Nasution, Op.Cit., h. 4.
[19] Beritanet, Pertumbuhan Internet dari Waktu ke Waktu, h. 1, 2008, (http://www.beritanet.com/Literature/pertumbuhan_internet.html)
[20] Rahmat M. Samik-Ibrahim, Hikayat Awal Penggunaan Milis di Indonesia, h. 1, 2002, (http://rms46.vlsm.org/1/24.html)
[21] Ibid., h. 2.
[22] Ibid.
[23] Rudi Hidayat, dkk, Teknologi Informasi dan Komunikasi SMA untuk Kelas XI, (Jakarta: Erlangga), 2007, h. 3.
[24] Rudi Hidayat, dkk, Op.Cit., h. 3.
[25] Ibid.
[26] Asal Mula Kata Telematika, Op.Cit., h. 1.
[27] Skm/dna, Indikasi Perkembangan ICT di Indonesia, 2008, h. 1, (http://www.beritanet.com/teknologi/berita-IT/indikasi-perkembangan-ICT-indonesia.html)
[29]Naswil Idris dan F.B. Moerwanto, Op. Cit., h. 257.


Daftar Pustaka
Zulkarnain Nasution, Teknologi Komunikasi Dalam Perspektif Latar Belakang dan Perkembangannya, Buku Kesatu, (Jakarta: FEUI, 1989).
Panitia Penyelenggara, “The Power ICT in Education”, Makalah Disampaikan pada Seminar Nasional ICT Prodi. Teknologi Pendidikan, PPs UNJ, Jakarta, 15 April 2008
Wawan Wardiana, “Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia”, Makalah Disampaikan pada Seminar dan Pameran Teknologi Informasi, UNIKOM, Bandung, 9 Juli 2002, h.2.
Naswil Idris dan F.B. Moerwanto, Mengenali Arti, Fungsi, dan Manfaat Telematika, h.232, dalam Dewi Salma Prawiradilaga dan Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007).
A.W. Subarkah, “Laporan Khusus Multidimensi Kebangkitan TIK”, Kompas, 17 April 2008.
Inpres No.6 Th. 2001 Tanggal 24 April 2001, h. 2.
Beritanet, Pertumbuhan Internet dari Waktu ke Waktu, h. 1, 2008, (http://www.beritanet.com/Literature/pertumbuhan_internet.html)
Rahmat M. Samik-Ibrahim, Hikayat Awal Penggunaan Milis di Indonesia, h. 1, 2002, (http://rms46.vlsm.org/1/24.html)
Rudi Hidayat, dkk, Teknologi Informasi dan Komunikasi SMA untuk Kelas XI, (Jakarta: Erlangga), 2007, h. 3.
Skm/dna, Indikasi Perkembangan ICT di Indonesia, 2008, h. 1, (http://www.beritanet.com/teknologi/berita-IT/indikasi-perkembangan-ICT-indonesia.html)