Pages

Senin, 01 Februari 2016

Profesi yg tidak di akui Negara (TUKANG LAS KARBIT)

Terdapat beberapa segi negatif dari pekerjaan ”Tukang Las” diantaranya adalah berasal dari faktor zat kimia yang terdiri dari elektroda, asap, debu dan gas, kemudian dari zat biologis yaitu bakteri, zat fisis yaitu kebisingan dan temperatur serta dari sisiergonomik.

       Pada pekerja las yang diamati akan dilihat mengenai dampak pneumoconiosis adalah metode pengelasan yang digunakan adalah Arc Welding atau menggunakan bahanConsumable Electrodes.  Material ini akan dapat membuat pekerja las sering tepapar  gas-gas berbahaya dan partikulat asing. Proses-proses seperti pengelasan dengan flux-cored arc welding dan shielded metal arc welding akan menimbulkan asap yang mengandung partikel-partikel yang terdiri dari berbagai macam tipe-tipe oksida. Gas-gas berbahaya ini akan dapat mengakibatkan penyakit Metal Fume Fever bagi pekerja. Metal Fume Feverterjadi akibat terhisapnya uap atau asap (Fume) dari Zn, Mg, atau Oksida-nya.

       Kondisi dermatitis industri dapat dilihat dari segi zat fisis yaitu resiko kulit terbakar, zat kimia yaitu terkontaminasi zat-zat kimia pada benda logam dan benda berukuran kecil saat bekerja, tenaga mekanis bila zat kimia ini mengakibatkan alergi pada pekerja yang memiliki efek iritasi pada kulit.

       Dari hasil wawancara penulis dengan pekerja. Pada saat bekerja pertama kali, pekerja merasakan kebisingan. Namun seiring waktu hal ini sudah menjadi hal yang biasa bagi pekerja. Hal ini menunjukkan bahwa intensitas pendengaran pekerja berkurang seiring dengan waktu yang telah dihabiskan dalam pekerjaan ini. Efek yang ditimbulkan oleh kebisingan di lingkungan kerja ini selain penurunan intensitas pendengaran, yaitu efek psikologis yang terjadi seperti kehilangan konsentrasi yang dapat mengganggu pekerjaan. Selain itu gangguan komunikasi juga dapat terjadi yang dapat mengganggu kinerja dan keamanan pekerja. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan memindahkan lokasi kerja dan alat pengaman diri.

       Radiasi ionisasi mempunyai cukup energi untuk mengionisasi semua materi yang dilaluinya, dan dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa tidak terdapatnya radiasi pengion terhadap pekerjaan dari seorang ”Tukang Las”.

       Radiasi dari non-ionisasi yaitu elektromagnet yang energinya tidak cukup untuk mengeluarkan elektron dari orbit atomnya. Radiasi non pengion terhadap pekerjaan dari seorang ”Tukang Las” akan mengakibatkan hal-hal seperti berikut :
Kerusakan pada retina akibat cahaya dengan intensitas tinggi.
Kerusakan pada kornea dan katarak akibat radiasi IR.
“Arc eye”  atau  “welders’ flash”  akibat radiasi UV.
Mata seperti berpasir, pandangan kabur, mata berair, mata seperti terbakar  dan sakit kepala.

Temperatur pada lingkungan kerja PD.Mulya berkisar di 37±5 0C yang dapat dikategorikan normal. Dari hasil wawancara pekerja sering merasakan kondisi panas ekstrim saat tengah hari dan sedang mengelas. Pekerjaan mengelas sendiri dapat menghasilkan panas hingga 1500C-2500C. Hal ini dapat menimbulkan efek stress dan stroke, luka serius pada mata akibat ampas panas, kepingan logam, percikan dan elektroda panas. Panas yang tinggi dan percikan api dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan jika di sekitarnya terdapat bahan-bahan yang mudah dibakar. Menurut wawancara pekerja tukang las PD.Mulya panas yang dihasilkan dari las terkadang menimbulkan luka kecil. Efek yang paling sering dirasakan adalah ketika suhu udara sedang panas dan di atas normal. Pekerja sering merasakan kelelahan akibat panas yang ditimbulkan. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan menangani material yang mudah terbakar dan alat pengaman diri.

Perbandingan Profesi Antara Supir BUS dan Kernet BUS(Tugas ke-4)

Sopir BUS

Sopir BUS membutuhkan persyaratan yang lebih kompleks karena menyangkut jumlah penumpang yang lebih banyak dan waktu mengemudi yang lebih panjang. Untuk itu persyaratan sopir adalah:
Surat Izin Mengemudi Umum sesuai dengan golongan kendaraan yang digunakan.
Waktu kerja dan istirahat
Tata krama dalam memberikan pelayanan kepada penumpang
Kesehatan yang prima.
Risiko pekerjaan sopir
Sopir dalam menjalankan pekerjaannya mengahadapi berbagai risiko, antara lain:
Kecelakaan lalu-lintas merupakan salah satu risiko pekerjaan sopir yang paling besar
Paparan terhadap polusi udara, karena mereka merupakan orang yang sepanjang menjalankan pekerjaannya selalu di jalan yang polusinya paling tinggi, diantaranya gas beracun Karbon monooksida, Nitrogen oksida, Hidrat arang seperti Benzena, Partikel lepas, Timah hitam 

Kernet BUS

Disetiap Bus pasti ada supir dan kernetnya yang bertugas membantu tugas sang sopir.Kernet yang baik adalah kernet yang aktif membantu si sopir,kompak dengan sopir.Karena keakompakan kernet si sopir dan kernet sangat menentukan kelancaran perjalanan bus.Nah berikut ini tugas-tugas yang sering dilakukan si kernet bus malam 

Quote:1.Mengecek Keadaan Bus

Quote:2.Mencuci Bus

Quote:3.Memberi Aba-Aba Saat Parkir

Pada waktu si sopir memarkirkan bus nya,maka dibutuhkan seseorang yang membantu memberi aba-aba supaya gak nabrak sana sini ,nah tugas ini juga tugas si kernet bus itu.

Quote:4.Operator CD/DVD Player

Biasanya kan,di bus malam itu ada DVD playernya sama TV yah ,nah yang memanage DVD playernya ya si kernet.Tugasnya menyalakan dan mematikan DVD player,memutar lagu,mengganti lagu dll.Pokoknya kaya DJ lah

Quote:5.Memasukan Barang Penumpang Ke Bagasi
Biasanya para penumpang bus malam membawa barang bawaan yang cukup banyak.Nah supaya aman maka barang bawaan penumpang ditaro di bagasi bus.Yang bertugas memasukan barang bawaan penumpang ke bus ya kernetnya .

Quote:6.Bangunin Penumpang Saat Sampai Tujuan

Terkadang ada penumpang yang suka tertidur di bus karena kelelahan ataupun ngantuk.Nah yang bertugas membangunkan si penumpang yang tertidur adalah si kernetnya.

Quote:7.Membersihkan Lantai Dan Juga Toilet


Biasanya bus kalo abis melakukan perjalanan jauh juga biasanya kotor atau banyak sampah yang berserakan begitu juga dengan toilet bus juga kotor,maka yang bertugas membersihkannya biasanya kernet busnya.