Bentuk-bentuk Bagan Organisasi :
- Bentuk Piramid.
Bentuk Ini Yang Paling Banyak
Diguakan, Karena Sederhana, Jelas Dan Mudah Dimengerti. Bagan organisasi bentuk
Piramid adalah suatu organisasi dimana bentuk bagan organisasi tersebut
menyerupai piramid. Dimana suatu pimpinan tertinggi ada di paling atas piramid
dan tingkatan pimpinan menengah dan bawahan ada di bagian-bagian bawah. Bentuk
piramid sering kali dipakai di organisasi-organisasi, karna bentuk piramid ini
mudah dimengerti dan dipahami.
Type piramid
memiliki ciri-ciri antara lain ialah:
- memiliki jumlah organisasi yang tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit.
- Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
- Pada jumlah jabatan sedikit sebab tingkat tingkat relatifnya kecil
Bentuk Vertikal Agak Menyerupai Bentuk
Piramid, Yaitu Dalam Pelimpahan Kekuasaan Dari Atas Ke Bawah, Hanya Bagan
Vertikal Berwujud Tegak Sepenuhnya.
3. Bentuk Horizontal.
Bagan Ini
Digambarkan Secara Mendatar. Bagan organisasi bentuk horizontal atau
mendatar adalah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk
atau ujung pimpinan tertinggi sampai dengan satuan organisasi atau
pejabat yang terendah disusun dari kiri kearah kanan atau sebaliknya.
Menggambarkan
hubungan Antara Satu Jabatan Dengan Jabatan . Bagan organisasi bentuk Lingkaran
adalah suatu bentuk bagan organisasi dimana satuan organisasi atau pejabat yang
terendah disusun dari luar bidang lingkaran ke arah titik tengah pusat lingkaran
dimana di titik tengah adalah pejabat atau pimpinan tertinggi.
Lingkungan Intern adalah keseluruhan faktor yang ada dalam organisasi dan kegiatan organisasi. Ig Wursanto (2005 ; 309-310) Faktor-faktor Intern yang mempengaruhi (pendukung dan penghambat) organisasi dan kegiatan organisasi antara lain :
1. Perubahan Kebijakan Pimpinan
2. Perubahan Tujuan
3. Pemekaran atau perluasan wilayah organisasi
4. Volume kegiatan yang bertambah banyak
5. Tingkat pengetahuan dan keterampilan para anggota organisasi
6. Sikap dan Perilaku dari para anggota organisasi
7. Berbagai macam ketentuan atau peraturan baru yang berlaku dalam organisasi.
Lingkungan Ekstern adalah keseluruhan faktor yang ada diluar organisasi (fator-faktor ekstern) yang mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Faktor- faktor yang termasuk dalam lingkungan ekstern cukup banyak, antara lain : Politik, Hukum, Kebudayaan, Teknologi, Sumber Alam, dan Demografi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Organisasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi :
A. Tujuan
Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu team dalam bekerja. Namun hal tersebut belum cukup jika visi, misi dan tujuan yang ditetapkan tidak sejalan dengan kebutuhan dan tujuan para anggota.
B. Tantangan
Manusia dikarunia mekanisme pertahanan diri yang di sebut “fight atauflight syndrome”. Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara nalurimanusia akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut (fight) atau menghindar (flight). Dalam banyak kasus tantangan yang ada merupakan suatu rangsangan untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain tantangan tersebut justru merupakan motivator.
Namun demikian tidak semua pekerjaan selalu menghadirkan tantangan.Sebuah team tidak selamanya akan menghadapi suatu tantangan. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya memberikan suatu tugas atau pekerjaan yang menantang dalam interval. Salah satu criteria yang dapat dipakai sebagai acuan apakah suatu tugas memiliki tantangan adalah tingkat kesulitan dari tugas tersebut. Jika terlalu sulit, mungkin dapat dianggap sebagai hal yang mustahil dilaksanakan, maka team bisa saja menyerah sebelum mulai mengerjakannya. Sebaliknya, jika terlalu mudah maka team juga akan malas untuk mengerjakannya karena dianggap tidak akan menimbulkan kebanggaan bagi yang melakukannya.
C. Keakraban
Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akraban satu sama lain, setia kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota team saling menyukai dan berusaha keras untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota team.
D. Tanggungjawab
Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggungjawab. Tanggungjawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan atau mengambil suatu keputusan. Team yang diberi tanggungjawab dan otoritas yang proporsional cenderung akan memilikimotivasi kerja yang tinggi.
E. Kesempatan Untuk Maju
Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri,mempelajari konsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik. Jika dalam sebuah team setiap anggota merasabahwa team tersebut dapat memberikan peluang bagi mereka untuk melakukanhal-hal tersebut di atas maka akan tercipta motivasi dan komitment yang tinggi. Hal ini penting mengingat bahwa perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi individu dalam meningkatkan harga diri.
F. Kepemimpinan
Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan penting dalam mendapatkan komitment dari anggota team. Leader berperan dalam menciptakan kondisi kondusif bagi team untuk bekerja dengan tenang dan harmonis. Seorang leader yang baik juga dapat memahami 6 faktor yang dapat menimbulkan motivasi seperti yang disebutkan diatas.
Faktor- faktor yang mempengaruhi organisasi itu luas dan jumlahnya cukup
banyak. Dalam arti luas, lingkungan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
lingkungan intern dan lingkungan ekstern.A. Tujuan
Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu team dalam bekerja. Namun hal tersebut belum cukup jika visi, misi dan tujuan yang ditetapkan tidak sejalan dengan kebutuhan dan tujuan para anggota.
B. Tantangan
Manusia dikarunia mekanisme pertahanan diri yang di sebut “fight atauflight syndrome”. Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara nalurimanusia akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut (fight) atau menghindar (flight). Dalam banyak kasus tantangan yang ada merupakan suatu rangsangan untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain tantangan tersebut justru merupakan motivator.
Namun demikian tidak semua pekerjaan selalu menghadirkan tantangan.Sebuah team tidak selamanya akan menghadapi suatu tantangan. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya memberikan suatu tugas atau pekerjaan yang menantang dalam interval. Salah satu criteria yang dapat dipakai sebagai acuan apakah suatu tugas memiliki tantangan adalah tingkat kesulitan dari tugas tersebut. Jika terlalu sulit, mungkin dapat dianggap sebagai hal yang mustahil dilaksanakan, maka team bisa saja menyerah sebelum mulai mengerjakannya. Sebaliknya, jika terlalu mudah maka team juga akan malas untuk mengerjakannya karena dianggap tidak akan menimbulkan kebanggaan bagi yang melakukannya.
C. Keakraban
Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akraban satu sama lain, setia kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota team saling menyukai dan berusaha keras untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota team.
D. Tanggungjawab
Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggungjawab. Tanggungjawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan atau mengambil suatu keputusan. Team yang diberi tanggungjawab dan otoritas yang proporsional cenderung akan memilikimotivasi kerja yang tinggi.
E. Kesempatan Untuk Maju
Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri,mempelajari konsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik. Jika dalam sebuah team setiap anggota merasabahwa team tersebut dapat memberikan peluang bagi mereka untuk melakukanhal-hal tersebut di atas maka akan tercipta motivasi dan komitment yang tinggi. Hal ini penting mengingat bahwa perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi individu dalam meningkatkan harga diri.
F. Kepemimpinan
Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan penting dalam mendapatkan komitment dari anggota team. Leader berperan dalam menciptakan kondisi kondusif bagi team untuk bekerja dengan tenang dan harmonis. Seorang leader yang baik juga dapat memahami 6 faktor yang dapat menimbulkan motivasi seperti yang disebutkan diatas.
Lingkungan Intern adalah keseluruhan faktor yang ada dalam organisasi dan kegiatan organisasi. Ig Wursanto (2005 ; 309-310) Faktor-faktor Intern yang mempengaruhi (pendukung dan penghambat) organisasi dan kegiatan organisasi antara lain :
1. Perubahan Kebijakan Pimpinan
2. Perubahan Tujuan
3. Pemekaran atau perluasan wilayah organisasi
4. Volume kegiatan yang bertambah banyak
5. Tingkat pengetahuan dan keterampilan para anggota organisasi
6. Sikap dan Perilaku dari para anggota organisasi
7. Berbagai macam ketentuan atau peraturan baru yang berlaku dalam organisasi.
Lingkungan Ekstern adalah keseluruhan faktor yang ada diluar organisasi (fator-faktor ekstern) yang mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Faktor- faktor yang termasuk dalam lingkungan ekstern cukup banyak, antara lain : Politik, Hukum, Kebudayaan, Teknologi, Sumber Alam, dan Demografi.
Contoh dalam organisasi :
Ø
misal dalam organisasi kampus.
Yang pertama tentu kebijakan kampus,
setelah itu faktor individu,
keharmonisan hubungan dalam organisasi,
hubungan dengan organisasi mahasiswa yang lain,
kaderisasi yang baik yang bisa dibangun,
leadership yang baik,
financial,
dan tercapainya tujuan dan visi misi organisasi juga termasuk faktor yang mempengaruhi organisasi tersebut.
Yang pertama tentu kebijakan kampus,
setelah itu faktor individu,
keharmonisan hubungan dalam organisasi,
hubungan dengan organisasi mahasiswa yang lain,
kaderisasi yang baik yang bisa dibangun,
leadership yang baik,
financial,
dan tercapainya tujuan dan visi misi organisasi juga termasuk faktor yang mempengaruhi organisasi tersebut.
no coment
BalasHapusterimakasih atas artikelnya :)
BalasHapusMy blog
MANTAP JIWA
BalasHapusBoleh ni
BalasHapus👍👍👍👍
BalasHapus