Bicara tentang Manusia dan Keindahan,pasti sesuatunya berhubungan dengan
Cantik,Molek,serta memiliki Nilai Estetika yg tinggi.Keindahan dalam bentuk
benda adalah sesuatu yg mempunya sifat serta nilai keindahan,enak di pandang
serta enak dilihat dan enak didengar.contoh hasil keindahan dari benda
contohnya Seni lukisan,seni Musik.serta seni rupa terapan.Meskipun hasil seni
karya Manusia kurang enak atau kurang pas di dengarkan,akan tetapi hasil karya
TUHAN sangatlah sempurna dpandangan kita.contoh hasil karya TUHAN dan Manusia
ialah :
Karya TUHAN : manusia (wajah, mata, bibir, hidung,
rambut, kaki, tubuh)
Karya Manusia : Rumah (halaman, taman, perabot
rumah, suara, warna dan sebagainya). Keindahan adalah identik dengan
kebenaran.
Manusia setiap waktu
memperindah diri,pakaian,rumah,kendaraan dan sebagainya agar segalanya tampak
mempesona dan menyenangkan bagi yg melihatnya.Semua ini menunjukkan betapa
manusia sangat gandrung dan mencintai keindahan.Seolah-olah keindahan termasuk
konsumsi vital bagi indera manusia.Tampaknya kerelaan orang mengeluakan dana yg
relatif banyak untuk keindahan dan menguras fikiran,harta,tenaga untuk
menikmatinya,seperti bertamasya atau liburan ke tempat yg sejuk dingin serta
mempunyai nilai estetika yg tinggi untuk membuat fikiran kita segar kembali
dari macam masalah yg pernah menerpa kita.Agaknya semakin tinggi ilmu
oengetahuan yg kita miliki,kian besar perhatian dan minat untuk
menghargainya,serta ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yg
melihatnya merasa terbawa suasana dan dapat menghayatinya.
Menurut cakupannya orang
harus membedakan keindahan sebagai suatu kualita abstrak dan sebagai sebuah
benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering
dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal
indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang
dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya
pengertian; yakni
1. keindahan dalam arti luas
2. keindahan dalam arti estetis murni
3. keindahan dalam arti terbatas dalam
pengertiannya dengan penglihatan
Keindahan alam arti luas
merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup
pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang
indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik
juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang
indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan
adap kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam
arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan
dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan
seluas-luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan
keindahan intelektual.
·
Nilai
estetik.
Dalam rangka teori umum
tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap
sebagai salah satu jenis nilai sepertihalnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai
pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segaa sesuatu yang
tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu
relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena
terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh
orang dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai terbukti ketakbenarannya.
Dalam ”Dictionary of
Sociology and Related Science” diberikan rumusan tentang nilai sebagai berikut
: ”The believed Capacity of any object to saticgy a human desire. The Quality
of any object which causes it be of interest to an individual or a group”
(Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan
manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu
kelompok).
Hal itu berarti, bahwa
nilai adalah semata-mata adalah realita psikologi yang harus dibedakan secara
tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada
hendaknya itu sendiri. Nilai itu (oleh orang) dianggap terdapat pada suatu
benda sampai terbukti letak kebenarannya.
Nilai
Ekstrinsik Dan Nilai Instrinsik
Nilai itu ada yang
membedakan antara nilai subyektif dan obyektif, Tetapi penggolongan yang
penting ialah :
Nilai Ekstrinsik adalah
sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya
(instrument / contributory), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau
membantu.
·
Nilai
Instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu
tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Kontemplasi Dan Ekstansi
Kontemplasi adalah dasar
dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu
proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari
nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan.
Ekstansi adalah dasar
dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang
indah.Manusia menciptakan berbagai macam peralatan untuk memecahkan rahasia
gejala alami tersebut. Semuanya ini dilakukan dan hanya bisa terjadi
berdasarkan resep atau pemikiran pendahuluan yang dihasilkan oleh kontemplasi.
Siklus kehidupan manusia dalam lingkup pandangan ini menunjukkan bahwa
kontemplasi selain sebagai tujuan juga sebagai cara atau jalan mencari keserba
sempurnaan kehidupan manusia.
·
Teori
– teori dalam Renungan
Renungan berasal dari kata
renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan
dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.Biasanya manusia akan merenung
apabila ada sesuatu atau musibah yang terjadi. Dalam merenung untuk menciptakan
seni ada beberapa teori antara lain :
teori pengungkapan. Dalil
dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” ( seni
adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia ). Teori ini terutama bertalian
dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya
seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto
Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa
Inggris “aesthetic as Science of Expresion and General Linguistic”. Beliau
antara lain menyatakan bahwa “art is expression of impressions” (Seni adalah
pengungkapan dari kesan-kesan) Expression adalah sama dengan intuition. Dan
intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang
hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images). Dengan
demikian pengungkapan itu berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti
misalnya images wama, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti
menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar.
Pengalaman estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran
angan-angan.
·
teori
metafisik
Teori semi yang bercorak
metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang
karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi
keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori
peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan rnetafisika Plato yang
mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita Ilahi.
Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan
cerminan semu dan mirip realita ilahi itu. Dan karya seni yang dibuat manusia
hanyalah merupakan mimemis (timan) dari realita duniawi Sebagai contoh Plato
mengemukakan ide Ke-ranjangan yang abadi dan indah sempurna ciptaan Tuhan.
Kemudian dalam dunia ini tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan
ide tertinggi ke-ranjangan-an itu. Dan akhirnya seniman meniru ranjang kayu itu
dengan menggambarkannya dalam sebuah lukisan. Jadi karya seni adalah tiruan
dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan.
Karena itu seniman tidak mendapat tempat sebagai warga dari negara Republik
yang ideal menurut Plato.
0 komentar:
Posting Komentar