Pengertian Individu
http://keripiku.blogspot.com/2010/11/pengertian-individu-keluarga-dan.html
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi.
Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu
kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti
manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai
kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian
pendapat Dr. A. Lysen.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri
sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu
dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan
rukun.
1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan
antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat
yang sama
2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan
dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan
keindahan
3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk
mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri
tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh
panca indera.
4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan
manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan
saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk
membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat
Ada beberapa pandangan atau anggapan mengenai keluarga.
Menurut Sigmund Freud keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan
pria dan wanita. Lain halnya Adler berpendapat bahwa mahligai keluarga
itu dibangun berdasarkan pda hasrat atau nafsu berkuasa.
Durkheim berpendapat bahwa keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil
faktor-faktor politik , ekonomi dan keluarga.
Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa keluarga
adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan
lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,
esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itub
untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
Pengertian Keluarga dan Fungsi Keluarga
http://unsilster.com/2012/04/pengertian-keluarga-dan-fungsi-keluarga/
Keluarga merupakan bagian masyarakat yang fundamental bagi kehidupan
pembentukan kepribadian anak manusia. Hal ini diungkapkan Syarief
Muhidin (1981:52) yang mengemukakan bahwa : “Tidak ada satupun lembaga
kemasyarakatan yang lebih efektif di dalam membentuk keperibadian anak
selain keluarga. Keluarga tidak hanya membentuk anak secara fisik tetapi
juga berpengaruh secara psikologis”.
Pendapat diatas dapat dimungkinkan karena keluarga merupakan lingkungan
pertam dan utama bagi seorang anak manusia, di dalam keluarga seorang
anak dibesarkan, mempelajari cara-cara pergaulan yang akan
dikembangkannya kelak di lingkungan kehidupan sosial yang ada di luar
keluarga. Dengan perkataan lain di dalam keluarga seorang anak dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, baik kebutuhan fisik, psikis maupun
sosial, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Disamping itu pula seorang anak memperoleh pendidikan yang berkenaan
dengan nilai-nilai maupun norma-norma yang ada dan berlaku di masyarakat
ataupun dalam keluarganya sendiri serta cara-cara untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungannya.
Sedangkan istilah keluarga itu sendiri memiliki beraneka ragam
pngertian, salh satunya diungkapkan oleh Paul B Houton dan Chester L
Hunt (1987:267) adalah sebagai berikut :
Suatu kelompok yang mempunyai nenek moyang yang sama
Suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah atau perkawinan
Pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak
Pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak
Satu orang dengan beberapa anak.
Karena beragam dan luasnya pengertian tentang keluarga maka penting
adanya pembatasan atau definisi keluarga. Diantaranya pendapat Burgess
dan Lock yang membedakan keluarga dengan kelompok sosial lainnya adalah
sebagai berikut
Keluarga adalah susunan orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan
perkawinan, darah atau adopsi. Pertalian antara suami dan istri adalah
perkawinan dan hubungan antara orang tua dan anak biasanya adalah darah
atau kadangkala adopsi
Anggota-anggota keluarga ditandai dengan hidup bersama dibawah satu atap
dan merupakan susunan satu rumah tangga, kadang-kadang seperti masa
lampau rumah tangga adalah keluarga luas, meliputi didalamnya empat
sampai lima generasi. Sekarang rumah tangga semakin kecil ukurannya,
umunya dibatasi oleh suami istri anak atau dengan satu anak, dua atau
tiga anak.
Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang berinteraksi dan
berkomunikasi yang menciptakan peranan-peranan sosial bagi si suami dan
istri, ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan saudara
perempuan. Peranan-peranan tersebut dibatasi oleh masyarakat, tetapi
masing-masing keluarga diperkuat melalui sentimen-sentimen yang sebagian
merupakan tradisi dan sebagian lagi emosional yang menghasilkan
pengalaman.
Keluarga adalah pemelihara suatu kebudayaan bersama yang diperoleh pada
hakekatnya dari kebudayaan umum, tetapi dalam suatu masyarakat yang
kompleks masing-masing keluarga mempunyai ciri-ciri yang berlainan
dengan keluarga lain. Berbeda kebudayaan dari setiap keluarga timbul
melalui komunikasi anggota-anggota keluarga yang merupakan gabungan dari
pola-pola tingkah laku individu (dalam Khairudin, 1985).
Pada garis besarnya keluarga dapat dibagi kedalam dua bentuk besar yaitu
keluarga luas (extended family) dan keluarga Inti (nuclear family).
Keluarga luas adalah satuan keluarga yang meliputi lebih dari satu
generasi dan satu lingkungan kaum keluarga yang lebih luas daripada
hanya ayah, ibu dan anak-anak atau dengan perkataan lain, keluarga luas
merupakan keluarga inti ditambah dengan anggota-anggota keluarga yang
lain, atau keluarga yang lebih dari satu generasi. Sedangkan keluarga
inti dapat didefinisikan dengan keluarga atau kelompok yang terdiri dar
atah, ibu dan anak-anak yang belum dewasa atau belum menikah.
Di Indonesia sendiri, keluarga telah diatur dalam berbagai peraturan
atau undang-undang RI nomor 10 tahun 1992 mendefinisikan keluarga
sebagai berikut : ”Keluarga merupakan wahana pertama seorang anak
mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi
kelangsungan hidupnya”.
Sedangkan menurut SD. Vembrianto dalam “Sosiologi Pendidikan”
mengintisarikan tentang pengertian keluarga ini yaitu :
Keluarga merupakan kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri atas ayah,
ibu dan anak
Hubungan sosial diantara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan
atas ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi
Hubungan antara anggota keluarga dijiwai oleh suasana efeksi dan rasa
tanggung jawab
Fungsi keluarga ialah memelihara, merawat dan melindungi anak dalam
rangka sosialisasinya agar mereka mampu mengendalikan diri dan berjiwa
sosial.
Fungsi keluarga :
Pada dasarnya keluarga mempunyai fungsi-fungsi pokok yang sulit diubah
dan digantikan oleh orang atau lembaga lain tetapi karena masyarakat
sekarang ini telah mengalami perubahan, tidak menutup kemungkinan
sebagian dari fungsi sosial keluarga tersebut mengalami perubahan. Dalam
pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga tersebut akan banyak dipengaruhi
oleh ikatan-ikatan dalam keluarga, hal ini sesuai dengan yang dikatakan
MI Solaeman (1978:18) bahwa : “Pada dasarnya keluarga mempunyai
fungsi-fungsi yang pokok, yaitu fungsi-fungsi yang tidak bisa dirubah
dan digantikan oleh orang lain, sedangkan fungsi-fungsi lain atau
fungsi-fungsi sosial relatif lebih mudah berubah atau mengalami
perubahan”.
Mengenal fungsi keluarga Abu Ahmadi (1991:247) mengemukakan bahwa tugas
atau fungsi keluarga bukan merupakan fungsi yang tunggal tetapi jamak.
Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa fungsi kelurga adalah :
Menstabilkan situasi keluarga dalam arti stabilisasi situasi ekonomi
keluarga
Mendidik
Pemelihara fisik dan psikis keluarga, termasuk disini kehidupan
religius.
Mengenai fungsi keluarga, khususnya tanggung jawab orang tua terhadap
anaknya Singgih P Gunarsa (1991:54) mengemukakan sebagai berikut :
“Tanggung jawab orang tua ialah memenuhi kebutuhan-kebutuhan si anak
baik dari sudut organis-Psikologis, antara lain makanan, maupun
kebutuhan-kebutuhan psikis seperti kebutuhan-kebutuhan akan
perkembangan, kebutuhan intelektual melalui pendidikan, kebutuhan rasa
dikasihi, dimengerti dan rasa aman melalui perawatan asuhan
ucapan-ucapan dan perlakuan”.
Dari konsep tersebut diterangkan bahwa diantaranya peran orang tua ini
sangat penting sekali terhadap pemenuhan kebutuhan intelektual bagi anak
melalui pendidikan.Hal ini merupakan tanggung jawab orang tua harus
diberikan kepada anaknya sehingga orang tua ditekankan harus mengerti
akan fungsi keluarga dan tentunya pemahaman tentang pendidikan. Ini
harus benar-benar dirasakan oleh orang tua sampai mampu berkeinginan
untuk melanjutkan sekolah anaknya ke yang lebih tinggi sehingga wawasan
dan pemahaman anak bisa lebih luas.
Selain dari pendapat diatas mengenai fungsi keluarga ini menurut MI
Soelaeman mengatakan sebagai berikut :
Fungsi Edukatif – Sebagai suatu unsur dari tingkat pusat pendidikan,
merupakan lingkungan pendidikan yang pertama bagi anak. Dalam kedudukn
ini, adalah suatu kewajaran apabila kehidupan keluarga sehari-hari, pada
saar-saat tertentu terjadi situasi pendidikan yang dihayati oleh anak
dan diarahkan pada perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan tujuan
pendidikan.
Fungsi Sosialisasi – Melalui interaksi dalam keluarg anak mempelajari
pola-pola tingkahlaku, sikap, keyakinan, cita-cita serta nilai-nilai
dalam masyarakat dalam rangka pengembangan kepribadiannya. Dalam rangka
melaksanakan fungsi sosialisasi ini, keluarga mempunyai kedudukan
sebagai penghubung antara anak dengan kehidupan sosial dan norma-norma
sosial yang meliputi penerangan, penyaringan dan penafsiran ke dalam
bahasa yang dimengerti oleh anak.
Fungsi protektif – Fungsi ini lebih menitik beratkan dan menekankan
kepada rasa aman dan terlindungi apabila anak merasa aman dan
terlindungi barulah anak dapat bebas melakukan penjajagan terhadap
lingkungan.
Fungsi Afeksional – Yang dimaksud dengan fungsi afeksi adaslah adanya
hubungan sosial yang penuh dengan kemesraan dan afeksi. Anak biasanya
mempunyai kepekaan tersendiri akan iklim-iklim emosional yang terdapat
dalam keluarga kehangatan yang terpenting bagi perkembangan keperibadian
anak
Fungsi Religius – Keluarga berkewajiban mmperkenalkan dan mengajak anak
serta keluarga pada kehidupan beragama. Sehingga melalui pengenalan ini
diharapkan keluarga dapat mendidik anak serta anggotanya menjadi manusia
yang beragama sesuai dengan keyakinan keluarga tersebut.
Fungsi Ekonomis – Fungsi keluarga ini meliputi pencarian nafkah,
perencanaan dan pembelanjaannya. Pelaksanaanya dilakukan oleh dan untuk
semua anggota keluarga, sehingga akan menambah saling mengerti,
solidaritas dan tanggung jawab bersama.
Fungsi Rekreatif – Suasana keluarga yang tentram dan damai diperlukan
guna mengembalikan tenaga yang telah dikeluarkan dalam kehidupan
sehari-hari
Fungsi Biologis – Fungsi ini berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan biologis keluarga, diantaranya kebutuhan seksuil.
Kebutuhan ini berhubungan dengan pengembangan keturunan atau keinginan
untuk mendapatkan keturunan. Selain itu juga yang termasuk dalam fungsi
biologis ini yaitu perlindungan fisik seperti kesehatan jasmani dan
kebutuhan jasmani yaitu dengan terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan
dan papan akan mempengaruhi kepada jasmani setiap anggota keluarga.
Dari uraian mengenai fungsi-fungsi keluaga diatas, maka jelaslah bahwa
fungsi-fungsi ini semuanya memegang peranan penting dalam keluarga,
terutama dalam meningkatkan kesejahteraan individu yang menjadi anggota
keluarganya. Untuk itu dalam penerapannya hendaknya fungsi-fungsi
tersebut berjalan secara seimbang, karena akan membantu keharmonisan
serta kehidupan keluarga. Pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga ini
disertai dengan suasana yang baik serta fasilitas yang memadai
Hubungan Individu,
Keluarga, dan Masyarakat
http://ervannur.wordpress.com/2010/10/16/hubungan-individu-keluarga-dan-masyarakat/
Individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak
dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Umpama keluarga
sebagai kelompok sosial yang terkecil terdiri dari ayah, ibu dan anak.
Ayah merupakan individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi, demikian
pula Ibu. Anak masih dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga jumlah anak
dapat lebih dari satu(1).
Selanjutnya, perkembangan manusia sebagai makhuk individu yang wajar dan
normal harus melalui proses pertumbuhan dan perkembangan lahir batin.
Dalam arti bahwa individu atau pribadi manusia merupakan keseluruhan
jiwa raga yang mempunyai cirri-ciri khas tersendiri. Walaupun terdapat
perbedaan pendapat diantara para ahli, namun diakui bahwa pertumbuhan
adalah suatu perubahan yang menuju kearah yang lebih maju, lebih dewasa.
Timbul berbagai pendapat dari berbagai aliran mengenai pertumbuhan.
Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat, bahwa
pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi
yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu,
sedangkan keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu
sama lain menjadi keseluruhan asosiasi. Dapat dirumuskan suatu
pengertian tentang proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada
seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh timbal balik dari
pengalaman atau empiri luar melalui pancaindera yang menimbulkan
sensations maupun pengalaman dalam mengenal keadaan batin sendiri yang
menimbulkan sensation.
Menurut aliran psikologi gestalt pertumbuhan adalah proses diferensiasi.
Dalam proses diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan sedang
bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keselurhan dalam
hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain. Jadi menurut proses
ini keselurhan yang lebih dahulu ada, baru kemudian menyusul
bagian-bagiannya. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ini adalah proses
perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu
yangsemula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal
bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
Konsep aliran sosiologi tentang pertumbuhan menganggap pertumbuhan itu
adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula
yang asosial atau juga sosial kemudian tahap demi tahap
disosialisasikan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan:
Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat
bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang
dibawa sejak lahir
Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan
dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu
semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama
sekali.
Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa
interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan
individu.
Dalam pertumbuhkembangan suatu individu tak dapat terlepas dari peranan
keluarga dalam membentuk pertahanan terhadap serangan penyakit sosial
sejak dini. Orang tua yang sibuk dengan kegiatannya sendiri tanpa
mempedulikan bagaimana perkembangan anak-anaknya merupakan awal dari
rapuhnya pertahanan anak terhadap serangan penyakit sosial.
Sering kali orang tua hanya cenderung memikirkan kebutuhan lahiriah
anaknya dengan bekerja keras tanpa mempedulikan bagaimana anak-anaknya
tumbuh dan berkembang dengan alasan sibuk mencari uang untuk memenuhi
kebutuhan anaknya. Alasan tersebut sangat rasional dan tidak salah,
namun kurang tepat, karena kebutuhan bukan hanya materi saja tetapi juga
nonmateri. Kebutuhan nonmateri yang diperlukan anak dari orang tua
seperti perhatian secara langsung, kasih sayang, dan menjadi teman
sekaligus sandaran anak untuk menumpahkan perasaannya.
Kesulitan para orang tua untuk mewujudkan keseimbangan dalam pemenuhan
kebutuhan lahir dan batin inilah yang menjadi penyebab awal munculnya
kenakalan remaja yang dilakukan anak dari dalam keluarga yang akhirnya
tumbuh dan berkembang hingga meresahkan masyarakat. Misalnya, seorang
anak yang tumbuh dari keluarga yang tidak harmonis.
Kasih sayang dan perhatian anak tersebut cenderung diabaikan oleh orang
tuanya. Oleh sebab itulah, ia akan mencari bentuk-bentuk pelampiasan dan
pelarian yang kadang mengarah pada hal-hal yang menyimpang. Seperti
masuk dalam anggota genk, mengonsumsi minuman keras dan narkoba, dan
lain-lain. Ia merasa jika masuk menjadi anggota genk, ia akan diakui,
dilindungi oleh kelompoknya. Di mana hal yang demikian tersebut tidak ia
dapatkan dari keluarganya(2). Oleh karena itu, sangatlah dibutuhkan
suatu keluarga yang harmonis oleh suatu individu dalam perkembangannya.
Fungsi yang dijalankan keluarga adalah :
Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan
menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan
anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak
sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif
merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam
berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga
saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam
keluarga.
Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak
anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan
keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari
penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat
memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita
tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan
sebagai generasi selanjutnya.
Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga,
serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
Kemudian definisi dari kata keluarga itu sendiri adalah lingkungan di
mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai
kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu , memiliki hubungan
antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab diantara
individu tersebut. Keluarga merupakan tempat pertama dalam pembentukan
karakter dari perilaku suatu individu dalam perkembangannya sebagi
makhluk social(3).
Selain keluarga, perilaku masyarakat disekitarnya pun turut berperan
dalam menentukan pola perkembangan suatu individu. Masyarakat sendiri
berarti suatu istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia
yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan
jaringan perhubungan antara berbagai individu. Dari segi pelaksanaan,
ia bermaksud sesuatu yang dibuat – atau tidak dibuat – oleh kumpulan
orang itu. Masyarakat merupakan subjek utama dalam pengkajian sains
sosial(4).
Dalam perkembangan dan pertumbuhannya masyarakat dapat digolongkan
menjadi :
Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive)
pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin.
Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak
dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang
wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yagn buas saat
itu.
Masyarakat Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial,
atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan
yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu
yang akan dicapai.
Kemudian dalam perkembangannya masyarakat dapat pula digolongkan menjadi
masyarakat non industri dan masyarakat industri.
1. Masyarakat non industri
Terbagi menjadi dua kelompok :
a. Kelompok Primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif,
lebih erat, lebih akrab. Biasa disebut juga dengan kelompok “face to
face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap
muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.
b. Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung,
formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh sebab itu, sifat
interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok diluar
atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, Obyektif.
2. Masyarakat industri
Masyarakat yang pembagian kerjanya bertambah kompleks, suatu tanda
bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada
hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang
telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari
bagian masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan
kepandaian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada
batas-batas tertentu.
Contoh-contohnya : tukang sepeda, tukang sandal, tukang bubur, dsb(5).
Manusia sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan
antara jiwa dan raganya, dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan
antara perkembangan jasmani maupun rohaninya. Sebagai makhluk sosial
seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara
yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di
tengah–tengah masyarakat.
Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana
dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali,
sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi
seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan
masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat
tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi
seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur
masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang
dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan –
hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang
memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan
untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa
melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga
sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat
hasil dari proyeksi tersebut.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada
suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu
itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan
gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai
perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai
perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat(6).
Aspek individu, keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang
tidak bisa dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan
masyarakat apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk
mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan
keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat
mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan perilakunya.
Karena tak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu
tersebut bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga
sebagai lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar
dalam pembentukan sikap suatu individu, sedang masyarakat merupakan
media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya secara
lebih luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak ukur apakah sikapnya
benar atau salah dalam suatu masyarakat tersebut.
Urbanisasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi
adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk
yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai
permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan
penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah
lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan,
penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang
harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti
persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan
manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi.
perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk
dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk
dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota.
Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya
bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa,
seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk
ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan
ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong,
memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam
bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah
beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan
seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke
perkotaan.
A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
Kehidupan kota yang lebih modern
Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
Banyak lapangan pekerjaan di kota
Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
Lahan pertanian semakin sempit
Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
Diusir dari desa asal
Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
C. Keuntungan Urbanisasi
Memoderenisasikan warga desa
Menambah pengetahuan warga desa
Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
D. Akibat urbanisasi
Terbentuknya suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai
pekerjaan tetap)
Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar