Pages

Rabu, 08 Juni 2016

TUGAS SOFTSKILL KE-3

SOFTSKILL

Cari Bisnis berbasis teknologi sistem informasi yg bentuknya layanan online.
1.      Kemudian jelaskan bisnisnya tentang apa.
2.      Bentuk organisasi bisnisnya bagaimana.
3.      Etika dan profesionalisme bisnisnya seperti apa.

Mengintip Pendapatan Olx Toko Bagus dan Berniaga

Situs Olx Toko Bagus dan Berniaga sebenarnya mereka bukan situs biasa. Atau mungkin blog pribadi yang dikelola oleh seorang diri, individu. Web dikelola oleh tim yang solid dan sudah jadi sebuah perusahaan. Dalam dunia bisnis biasanya ada investor yang memberikan dana untuk kelangsungan bisnis nya. Tapi untuk kedua situs tersebut saya belum tahu apakah punya investor atau tidak. Yang jelas, situs besar orientasi utama nya adalah bagaimana bisa menguasai pasar dan mendominasi di internet. Orientasinya bukan untuk cari keuntungan dulu.

Ini kebalikan dari mindset bisnis kita, para blogger pemula Indonesia. Yang mana kita selalu punya motivasi ngeblog di awal untuk mendapatkan uang, katakanlah seperti ikut program Iklan PPC Google AdSense. Sehingga traffic dan popularitas blog dipikir belakangan
Namun, secara kasat mata bahwa situs Olx Toko Bagus dan Berniaga sebenarnya mereka menyediakan layanan iklan premium. Mungkin dulu juga mendapat kuntungan dari verified member. Tapi sekarang sepertinya sudah tidak ada lagi sistem tersebut. Iklan premium tersebut bernama Promo Point. Seperti apa sih sistem promo point ini? Kalau secara gampang nya adalah pasang iklan premium. Bentuk iklan nya sama dengan iklan baris gratis lainnya. Yang membedakan adalah label dan tampilan iklan nya.

Penghasilan Olx Toko Bagus dan Berniaga Dari Mana? – Mungkin kita pernah bertanya-tanya dalam hati, situs-situs tersebut dapat keuntungan dari mana. Sekilas tidak ada iklan yang menempel di kedua web tersebut. Malahan yang ada adalah situs tersebut menyediakan layananan pasang iklan baris gratis. Semua orang bisa mempromosikan produknya tanpa dipungut biaya sepeserpun, sampai barang laku terjual tetap tidak dimintai biaya.

Padahal, sudah tidak diragukan lagi bahwa kedua web tersebut gencar sekali dalam melakukan promosi baik secara online maupun offline. Lihat saja iklan toko bagus atau olx dilayar televisi? Pasti setiap hari selalu muncul iklan nya. Punya barang bekas nggak terpakai? Jual aja di olx.co.id Itulah sedikit petikan yang diambil dari iklan olx. So, bisa dipastian pengeluaran biaya untuk promosi web juga tidak sedikit.

Apalagi mereka adalah salah satu situs besar di Indonesia. Tentu memerlukan space yang besar dan juga butuh bandwith bulanan yang besar. Sehingga bisa dipastikan bahwa biaya sewa hosting dan domain nya juga tidak kecil tiap tahun nya.

Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.
Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000).
Biasanya bila kita mengalami kesulitan untuk memahami arti sebuah kata maka kita akan mencari arti kata tersebut dalam kamus. Tetapi ternyata tidak semua kamus mencantumkan arti dari sebuah kata secara lengkap. Hal tersebut dapat kita lihat dari perbandingan yang dilakukan oleh K. Bertens terhadap arti kata ‘etika’ yang terdapat dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama dengan Kamus Bahasa Indonesia yang baru. Dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama (Poerwadarminta, sejak 1953 – mengutip dari Bertens,2000), etika mempunyai arti sebagai : “ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral)”. Sedangkan kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari Bertens 2000), mempunyai arti :
1. ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak);
2. kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;
3. nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya. Daftar karakterstik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi:
Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis: Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek.
Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.


“Profesionalisme” itu sendiri berasal dari kata “profesi”. Jadi, berbicara tentang profesionalisme tentu mengacu pada pengertian profesi, sebagai suatu bidang pekerjaan.
Dalam hal profesi tiy, Mc Cully (1969) (dalam Rusyan, 1990 : 4) mengatakan sebagai :
Vocation an which professional knowledge of some department a learning science is used in its application to the other or in the practice of an art found it.

Dari pengertian itu dapat disarikan bahwa dalam suatu pekerjaan yang bersifat professional dipergunakan teknik serta prosedur yang bertumpu pada landasan intelektual, yang secara sengaja harus dipelajari dan kemudian secara langsung dapat diabadikan bagi kemaslahatan orang lain. Faktor penting dalam hal ini adalah intelektualitas yang di dalamnya tercakup satu atau beberapa keahlian kerja yang dianggap mampu menjamin proses pekerjaan dan hasil kerja yang professional, atau tercapainya nilai-nilai tertentu yang dianggap ideal menurut pihak yang menikmatinya.

Soedijarto (1990:57) mendefinisikan profesionalisme sebagai perangkat atribut-atribut yang diperlukan guna menunjang suatu tugas agar sesuai dengan standar kerja yang diinginkan. Dari pendapat ini, sebutan standar kerja merupakan faktor pengukuran atas bekerjanya seorang atau kelompok orang dalam melaksanakan tugas.

Sementara itu Philips (1991:43) memberikan definisi profesionalisme sebagai individu yang bekerja sesuai dengan standar moral dan etika yang ditentukan oleh pekerjaan tersebut.

Berdasarkan kedua pendapat diatas, terdapat sejumlah faktor dominan dalam mempersoalkan profesionalisme dikalangan pegawai. Pertama, kapasitas intelektual pegawai yang relevan dengan jenis dan sifat pekerjaannya. Kapasitas intelektual ini tentu berhubungan dengan jenis dan tingkat pendidikan yang menjadi karakteristik pengetahuan dan keahlian seseorang dalam bekerja. Kedua, standar kerja yang sekurang-kurangnya mencakup prosedur, tata cara dan hasil akhir pekerjaan. Ketiga, standar moral dan etika dalam melaksanakan pekerjaan tersebut. Hal ketiga inilah yang sulit dirumuskan dan dinyatakan secara utuh, karena proses aktualisasinya tidak hanya ditentukan oleh sifat dan watak seseorang, tetapi ditentukan juga oleh system nilai yang berlaku dalam suatu lingkungan kerja. Sebagai contoh, seseorang yang berwatak jujur dapat berubah menjadi pribadi yang korup, karena system nilai yang berlaku di lingkungan kerjanya memang system nilai yang korup.