1.Apa yg
kalian ketahui tentang produksi!
Pengertian dalam arti sempit
Produksi dalam arti sempit sering diartikan sebagai kegiatan untuk menghasilkan atau menciptakan barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan.
Contoh:
1) petani yang menghasilkan padi dari sawah yang dimiliki.
2) petertnak ayam yang menghasilkan telur dan daging.
b. Pengertian dalam arti luas
Didalam kenyataannya kegiatan produksi tidaklah hanya menghasilkan atau menciptakan tetapi juga ada penambahan untuk meningkatkan nilai guna suatu barang. Dengan demikian, produksi dalam arti luas diartikan sebagai kegiatan untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang /jasa utuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Perodusen adalah orang yang melakukan produksi untuk melakukan produksi seorang produsen harus memerhatikan tiga hal, yaitu what (apa saja barang yang akan diproduksi), how (bagaimana cara memroduksi barang tersebut, for whom (untuk siapa barang produksi).
• Tujuan produksi
Produksi barang atau jasa yang dilakukan produsen memiliki empat tujuan yaitu sebagai berikut.
a. Menghasilkan barang atau jasa
b. Mendapatkan keuntungan
c. Mengganti barang yang rusak
d. Mencapai kemakmuran
• Nilai guna suatu barang atau jasa
Nilai guna adalah nilai yang digunakan dari memproduksi suatu barang atau jasa. Nilai suatu barang dibagi menjadi empat macam yaitu :
a. Nilai guna berdasarkan bentuknya (form utility)
b. Nilai guna berdasarkan tempatnya (place utility)
c. Nilai guna berdasarkan waktu (time utility)
d. Nilai guna berdasarkan kepemilikan (ownership utility)
• Macam-macam kegiatan produksi
a. Berdasarkan manfaatnya, ada dua macam :
1) Produksi langsung, adalah kegiatan produksi yang hasilnya dapat langsung digunakan uantuk memenuhi kebutuhan manusia.
2) Produksi tak langsung, adalah kegiatan produksi yang hasilnya tidak dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan, tetapi memerlukan proses atau waktu untuk dapat dinikmati
b. Berdasarkan tujuannya, ada tiga macam :
1) Produksi ekonomis, adalah kegiatan produksi yang bertujuan untuk menghasilkan barang sekaligus untuk memperoleh laba/keuntukan.
2) Produksi nonekonomi, adalah kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang, tetapi tujuan utamanya untuk memberi pelayanan kepada masyarakat umum.
3) Produksi tehnis adalah kegiatan produksi yang bertujuan untuk meningkatkan nilai guna suatu barang.
Produksi dalam arti sempit sering diartikan sebagai kegiatan untuk menghasilkan atau menciptakan barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan.
Contoh:
1) petani yang menghasilkan padi dari sawah yang dimiliki.
2) petertnak ayam yang menghasilkan telur dan daging.
b. Pengertian dalam arti luas
Didalam kenyataannya kegiatan produksi tidaklah hanya menghasilkan atau menciptakan tetapi juga ada penambahan untuk meningkatkan nilai guna suatu barang. Dengan demikian, produksi dalam arti luas diartikan sebagai kegiatan untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang /jasa utuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Perodusen adalah orang yang melakukan produksi untuk melakukan produksi seorang produsen harus memerhatikan tiga hal, yaitu what (apa saja barang yang akan diproduksi), how (bagaimana cara memroduksi barang tersebut, for whom (untuk siapa barang produksi).
• Tujuan produksi
Produksi barang atau jasa yang dilakukan produsen memiliki empat tujuan yaitu sebagai berikut.
a. Menghasilkan barang atau jasa
b. Mendapatkan keuntungan
c. Mengganti barang yang rusak
d. Mencapai kemakmuran
• Nilai guna suatu barang atau jasa
Nilai guna adalah nilai yang digunakan dari memproduksi suatu barang atau jasa. Nilai suatu barang dibagi menjadi empat macam yaitu :
a. Nilai guna berdasarkan bentuknya (form utility)
b. Nilai guna berdasarkan tempatnya (place utility)
c. Nilai guna berdasarkan waktu (time utility)
d. Nilai guna berdasarkan kepemilikan (ownership utility)
• Macam-macam kegiatan produksi
a. Berdasarkan manfaatnya, ada dua macam :
1) Produksi langsung, adalah kegiatan produksi yang hasilnya dapat langsung digunakan uantuk memenuhi kebutuhan manusia.
2) Produksi tak langsung, adalah kegiatan produksi yang hasilnya tidak dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan, tetapi memerlukan proses atau waktu untuk dapat dinikmati
b. Berdasarkan tujuannya, ada tiga macam :
1) Produksi ekonomis, adalah kegiatan produksi yang bertujuan untuk menghasilkan barang sekaligus untuk memperoleh laba/keuntukan.
2) Produksi nonekonomi, adalah kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang, tetapi tujuan utamanya untuk memberi pelayanan kepada masyarakat umum.
3) Produksi tehnis adalah kegiatan produksi yang bertujuan untuk meningkatkan nilai guna suatu barang.
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2140964-apa-yang-dimaksud-produksi/#ixzz30T6nOpfB
2. Jenis-jenis pasar monopoli,oligopoli,pasar
persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna, oligopoli, duopoli,
monopoli, monopsoni
Pasar
persaingan sempurna adalah pasar di mana penjual dan pembeli sangat banyak
sehingga harga tidak dapat ditentukan oleh seseorang melainkan oleh kekuatan
penawaran dan permintaan.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna:
a) pembeli dan penjual banyak sehingga penjual dan pembeli secara perseorangan tidak dapat sesukanya menentukan harga di pasar
b) barang yang diperjualbelikan bersifat homogen
c) pemerintah tidak ikut campur dalam pembentukan harga
d) pembeli bebas memilih produk
e) penjual dan pembeli mengetahui keadaan pasar.
Pasar oligopoli adalah suatu pasar di mana hanya terdapat sedikit penjual yang saling bersaing dengan jumlah pembeli yang banyak.
Ciri-ciri pasar oligopoli:
a) hanya ada beberapa perusahaan yang mendominasi pasar
b) barang yang dihasilkan atau dijual bersifat sama
c) sulit untuk masuk ke pasar karena investasinya tinggi
d) timbulnya pasar oligopoli ini disebabkan proses produksi menuntut dipergunakannya teknologi modern yang mendorong ke arah produksi secara besar-besaran sehingga persaingan melalui iklan sangat kuat.
Pasar monopoli adalah suatu pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai perdagangan barang atau jasa. Satu penjual tersebut menguasai penjualan sehingga mereka bebas menentukan harga dan barang yang dijualnya.
Ciri-ciri pasar monopoli:
a) hanya ada satu penjual
b) pembeli tidak punya pilihan lain dalam membeli barang
c) tidak ada perusahaan yang dapat membuat barang substitusi yang sempurna
d) harga ditentukan oleh perusahaan.
Pasar monopsoni adalah pasar di mana hanya terdapat satu pembeli sehingga memiliki kemampuan untuk menetapkan harga.
Pasar oligopsoni adalah suatu pasar di mana pembelian suatu barang dipegang oleh beberapa perusahaan.
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang di dalamnya terdapat persaingan antara pedagang yang melakukan monopoli barang-barang yang diperjualbelikan pada dasarnya sama, tetapi jenisnya beraneka ragam.
Ciri-ciri pasar monopolistik:
a) terdapat banyak penjual
b) terdapat diferensiasi produk
c) produsen dapat mengendalikan harga pada tingkat tertentu.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna:
a) pembeli dan penjual banyak sehingga penjual dan pembeli secara perseorangan tidak dapat sesukanya menentukan harga di pasar
b) barang yang diperjualbelikan bersifat homogen
c) pemerintah tidak ikut campur dalam pembentukan harga
d) pembeli bebas memilih produk
e) penjual dan pembeli mengetahui keadaan pasar.
Pasar oligopoli adalah suatu pasar di mana hanya terdapat sedikit penjual yang saling bersaing dengan jumlah pembeli yang banyak.
Ciri-ciri pasar oligopoli:
a) hanya ada beberapa perusahaan yang mendominasi pasar
b) barang yang dihasilkan atau dijual bersifat sama
c) sulit untuk masuk ke pasar karena investasinya tinggi
d) timbulnya pasar oligopoli ini disebabkan proses produksi menuntut dipergunakannya teknologi modern yang mendorong ke arah produksi secara besar-besaran sehingga persaingan melalui iklan sangat kuat.
Pasar monopoli adalah suatu pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai perdagangan barang atau jasa. Satu penjual tersebut menguasai penjualan sehingga mereka bebas menentukan harga dan barang yang dijualnya.
Ciri-ciri pasar monopoli:
a) hanya ada satu penjual
b) pembeli tidak punya pilihan lain dalam membeli barang
c) tidak ada perusahaan yang dapat membuat barang substitusi yang sempurna
d) harga ditentukan oleh perusahaan.
Pasar monopsoni adalah pasar di mana hanya terdapat satu pembeli sehingga memiliki kemampuan untuk menetapkan harga.
Pasar oligopsoni adalah suatu pasar di mana pembelian suatu barang dipegang oleh beberapa perusahaan.
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang di dalamnya terdapat persaingan antara pedagang yang melakukan monopoli barang-barang yang diperjualbelikan pada dasarnya sama, tetapi jenisnya beraneka ragam.
Ciri-ciri pasar monopolistik:
a) terdapat banyak penjual
b) terdapat diferensiasi produk
c) produsen dapat mengendalikan harga pada tingkat tertentu.
3. jelaskan tentang konsep pendapatan
& metode perhitungan pendapatan nasional serta keterbatasan dalam
perhitungan PDB
A. PENGERTIAN
PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan
nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh
masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun. Salah satu indikator penting
untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu
adalah data Produk Domestik Bruto (PDB), baik atas dasar harga berlaku maupun
atas dasar harga konstan. PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang
dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan
jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.
PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang
dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDB atas
dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang
dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai
dasar.
B. KONSEP PENDAPATAN
NASIONAL
- PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk
Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam
perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan
- PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah
seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara
dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan
jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar
negeri.
Rumus
GNP = GDP –
Produk netto terhadap luar negeri
- NNP (Net National Product)
NNP adalah
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu,
setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
Rumus :
NNP = GNP –
Penyusutan
- NNI (Net National Income)
NNI adalah
jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak
tidak langsung (indirect tax)
Rumus :
NNI = NNP –
Pajak tidak langsung
- PI (Personal Income)
PI adalah
jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke
tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran
jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
Rumus :
PI = (NNI +
transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social +
Pajak perseorangan )
- DI (Disposible Income)
DI adalah
pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh
penerimanya.
Rumus :
DI = PI –
Pajak langsung
C. Kegunaan Statistik
Pendapatan Nasional
Data
pendapatan nasional adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan
kondisi perekonomian nasional setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari
data ini antara lain adalah :
1.
PDB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang
dihasilkan oleh suatu negara. Nilai PDB yang besar menunjukkan sumber daya
ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya.
2.
PNB harga berlaku menunjukkan pendapatan yang memungkinkan untuk dinikmati oleh
penduduk suatu negara.
3.
PDB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan atau setipa sektor dari tahun ke tahun.
4.
Distribusi PDB harga berlaku menurut sektor menunjukkan struktur perekonomian
atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu negara. Sektor-sektor ekonomi
yang mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu negara.
5.
PDB harga berlaku menurut penggunaan menunjukkan produk barang dan jasa
digunakan untuk tujuan konsumsi, investasi dan diperdagangkan dengan pihak luar
negeri.
6.
Distribusi PDB menurut penggunaan menunjukkan peranan kelembagaan dalam
menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor ekonomi.
7.
PDB penggunaan atas dasar harga konstan bermanfaat untuk mengukur laju
pertumbuhan konsumsi, investasi dan perdagangan luar negeri.
8.
PDB dan PNB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDB dan PNB
per kepala atau per satu orang penduduk.
9.
PDB dan PNB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui
pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu negara.
D. METODE PERHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL
- Tujuan dan manfaat perhitungan pendapatan nasional
Tujuan
mempelajari pendapatan nasional :
- Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
- Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
- Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.
- Manfaat mempelajari pendapatan nasional
- Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
- Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi
- Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
- Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
- Perhitungan Pendapatan Nasional
- Metode Produksi
Pendapatan
nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang
dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X
P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
b.
Metode Pendapatan
Pendapatan
nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage,
interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu
negara selama satu periode.
Y = r + w +
i + p
c.
Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional
merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh
rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama
satu tahun.
Y = C + I +
G + (X – M)
E. Masalah dan
keterbatasan perhitungan PDB
a.
Perhitungan PDB dan Analisa Kemakmuran
Perhitungan
PDB akan memberikan gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran suatu negara,
dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk (disebut PDB per kapita). Menurut
PBB, sebuah negara dikatakan miskin bila PDB per kapitanya lebih kecil daripada
US$ 450,00. Berdasarkan standar ini, maka sebagian besar negara-negara di dunia
adalah negara miskin. Suatu negara dikatakan makmur/kaya bila PDB perkapita
lebih besar daripada US$ 800.
Kelemahan dari pendekatan di atas adalah tidak
memperhatikan aspek distribusi pendapatan. Akibatnya angka PDB per kapita
kurang memberikan gambaran rinci tentang kondisi kemakmuran suatu negara.
Misalnya, walaupun Amerika Serikat yang PDB perkapitanya US$ 29.080 (tahun
1997), namun negara itu masih terus bergelut dengan masalah kemiskinan dan
pengangguran, terutama di kalangan warga kulit hitam ataupun pendatang (kulit
berwarna). Bahkan secara absolut tampaknya jumlah penduduk miskin di Amerika
serikat akan bertambah.
Faktor utama
pemicu gejala di atas adalah masalah distribusi pendapatan.
Walaupun
distribusi pendapatan di USA relatif baik, tetapi belum sempurna untuk membuat
seluruh penduduknya menjadi makmur. Bahkan untuk faktor produksi non tenaga
kerja, terutama uang dan modal, distribusi penguasaannya sangat buruk. Pada
tahun 1996, sekitar 46% aset finansial dikuasai hanya oleh sekitar 1%
penduduk.
b. Perhitungan
PDB dan Masalah Kesejahteraan Sosial
Umumnya
ukuran tingkat kesejahteraan yang dipakai adalah tingkat pendidikan, kesehatan
dan gizi, kebebasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih baik.
Ada hubungan yang positif antara tingkat PDB per kapita dengan tingkat
kesejahteraan sosial. Makin tinggi PDB per kapita, tingkat kesejahteraan sosial
makin membaik. Hubungan ini dapat dijelaskan dengan menggunakan logika
sederhana. Jika PDB per kapita mkin tinggi, maka daya beli masyarakat,
kesempatan kerja serta masa depan perekonomian makin membaik. Sehingga gizi,
kesehatan, pendidikan, kebebabasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan,
kondisinya makin meningkat. Tapi dengan catatan, peningkatan PDB per kapita
disertai perbaikan distribusi pendapatan.
Masalah
mendasar dalam perhitungan PDB adalah tidak diperhatikannya dimensi
nonmaterial. Sebab PDB hanya menghitung output yang dianggap memenuhi kebutuhan
fisik/ materi yang dapat diukur dengan nilai uang. Sedangkan output yang tidak
terukur dengan uang, misalnya ketenangan batin yang diperoleh dengan
menyandarkan hidup pada norma-norma agama/spiritual tidak dihitung. Sebab,
dalam kenyataannya kebahagiaan tidak hanya ditentukan oleh tingkat kemakmuran,
tetapi juga ketenangan batin.
Jadi kita
tidak bisa serta merta mengatakan bahwa kesejahteraan sosial di negara-negara
kaya(Amerika Serikat dan Jepang) adalah jauh lebih baik dibanding di
negara-negara miskin (misal Bhutan dan Nepal). Karena, tingkat kejahatan dan
tingkat bunuh diri di negara-negara kaya tersebut lebih tinggi di banding
negara-negara miskin.
c. PDB
Per Kapita dan Masalah Produktivitas
Untuk
memperoleh perbandingan produktivitas antar negara, ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan:
1) Jumlah
dan komposisi penduduk : Bila jumlah penduduk makin besar, komposisi-nya
sebagian besar adalah penduduk usia kerja (15-64 tahun) dan berpendidikan
tinggi (> SLA), maka tingkat output dan produktivitasnya dapat makin baik.
2) Jumlah
dan struktur kesempatan kerja :
Jumlah
kesempatan kerja yang makin besar memperbanyak penduduk usia kerja yang dapat
terlibat dalam proses produksi. Tetapi komposisi kerja pun mempengaruhi tingkat
produktivitas. Sekalipun kesempatan kerja sangat besar, tetapi semuanya adalah
kesempatan kerja sektor pertanian, produktivitas pekerja juga tidak tinggi.
Sebab sektor pertanian umumnya memiliki nilai tambah yang rendah. Jika
kesempatan kerja yang dominan berasal dari sektor kegiatan ekonomi modern
(industri dan jasa), maka output per pekerja akan relatif tinggi, karena nilai
tambah kedua sektor tersebut amat tinggi.
3) Faktor-faktor
nonekonomi :
Yang
tercakup dalam faktor-faktor nonekonomi antara lain etika kerja, tata nilai,
faktor kebudayaan dan sejarah perkembangan. Jepang pantas menjadi negara yang
produktif sebab selain jumlah penduduk yang banyak, berpendidikan tinggi dan
umumnya bekerja di sektor modern, mereka juga memiliki etika kerja yang baik,
menjujung tinggi kejujuran dan penghargaan tergadap senior. Dan Jepang juga
merupakan negara yang selama kurang lebih 3.000 tahun terus menerus membangun
dirinya menjadi bangsa modern, walaupun pembangunan ekonomi modernnya baru
dimulai dua abad yang lalu.
d. Penghitungan
PDB dan Kegiatan-kegiatan Ekonomi Tak Tercatat (Underground Economi)
Angka
statistik PDB Indonesia yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik hanya
mencatat kegiatan-kegiatan ekonomi formal. Karena itu, statistik PDB belum
mencerminkan seluruh aktivitas perekonomian suatu negara. Misalnya, upah
pembantu rumah tangga di Indonesia tidak tercatat. Begitu juga dengan kegiatan
petani buah yang langsung menjual produknya ke pasar.
Di negara-negara berkembang, keterbatasan kemampuan pencatatan lebih
disebabkan oleh kelemahan administratif dan struktur kegiatan ekonomi masih
didominasi oleh kegiatan pertanian dan informal. Tetapi di negara-negara maju,
kebanyakan kegiatan ekonomi yang tak tercatat disebabkan oleh karena kegiatan
tersebut merupakan kegiatan ilegal atau melawan hukum. Padahal, nilai
transaksinya sangat besar. Misalnya, kegiatan penjualan obat bius dan obat-obat
terlarang lainnya.